Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) optimistis dapat menekan kerugian di semester II 2018 ini seiring kenaikan pendapatan yang diperoleh perusahaan ini.
Di semester I 2018 lalu, pendapatan BUVA bahkan melejit hingga 74,52%. “Operasi hotel property yang dimiliki perusahaan menunjukan tren peningkatan yang disebabkan pertumbuhan okupansi dan faktor depresiasi rupiah,” ujar Benita Sofia, Corporate Secretary Bukit Ulutwatu Villa kepada kontan.co.id, Selasa (7/8).
Menilik laporan keuangan BUCA, di semester I 2018 lalu, pendapatan emiten perhotelan tersebut tumbuh 74,52% menjadi Rp 197,72 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 113,28 miliar. Ia menyebutkan okupansi hotel pada semester I 2018 mencapai 59,4%, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 57,4%.
Selain itu, Benita bilang, segmen lifestyle dan leisure juga bersumbangsih cukup besar. “Sebesar Rp 74 miliar dalam semester I 2018,” ujarnya. Sedangkan di tahun lalu belum ada.
Namun, gencarnya ekspansi emiten dengan kode saham BUVA di Bursa Efek Indonesia ini akhirnya menggerus laba. Dus, di semester I 2018, BUVA mencatat rugi bersih sebesar Rp 35,07 miliar.
“Beban-beban itu muncul karena perusahaan tengah membiayai proyek-proyek kami seperti Alila SCBD, The Cliff, Alila Bintan, dan outlet-outet food & beverages,” jelasnya.
Adapun pos beban umum dan administrasi pada laporan keuangan perusahaan tercatat sebesar Rp 95,19 miliar atau tumbuh 93,4%. Walaupun begitu, Benita optimistis, ekspansi itu demi pertumbuhan di masa depan.
“Dengan dibukanya Alila SCBD di tahun ini tentunya beban-beban tersebut akan diimbangi dengan pendapatan yang signifikan,” ujarnya.
Sampai akhir tahun nanti BUVA masih akan fokus pada penyelesaian proyek yang sedang dilakukan yaitu Alila SCBD dan The Cliff. “Paralel dengan itu, kami juga akan mengakuisisi dua operating business yang sejalan dengan strategi kami untuk fokus dalam industri lifestyle dan leisure," tuturnya. Oleh sebab itu, sampai akhir tahun nanti BUVA yakin kinerja akan membaik.
Sedangkan terkait bencana yang menimpa Lombok dan Bali, Benita menyebutkan tidak ada kerusakan yang berarti. Karenanya sampai saat ini BUVA tidak mengeluarkan biaya perbaikan apapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News