kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Ricky Putra Globalindo (RICY) turun 49% di semester I-2020 gara-gara PSBB


Senin, 24 Agustus 2020 / 16:48 WIB
Pendapatan Ricky Putra Globalindo (RICY) turun 49% di semester I-2020 gara-gara PSBB
ILUSTRASI. pakaian dalam merek GT Man produksi PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY). Foto di Jakarta, Senin (28/10). KONTAN/Daniel Prabowo/28/10/2013


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) belum memperoleh pertumbuhan kinerja yang memuaskan. Di mana pada paruh pertama tahun ini produsen garmen dan pakaian dalam tersebut membukukan penurunan penjualan dan bottom line yang negatif.

Mengutip laporan keuangan perseroan sampai dengan kuartal kedua tahun ini penjualan bersih RICY tercatat senilai Rp 530,06 miliar atau anjlok 49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Untuk semester pertama salah satunya (penyebab turun) karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan operasional tempat komersial yang terbatas," ujar Tirta Heru Citra, Direktur RICY kepada Kontan.co.id, Senin (24/8).

Baca Juga: Strategi Ricky Putra Globalindo (RICY) meningkatkan kinerja tahun 2020 ini

Saat PSBB berlangsung bahkan banyak pusat grosir dan belanja yang harus tutup, hal itu menekan penyerapan produk RICY di pasaran.

Baik penjualan pasar domestik maupun luar negeri juga mengalami penurunan di semester satu tahun ini, untuk penjualan domestik RICY tercatat senilai Rp 382,35 atau merosot 57% dibandingkan semester pertama tahun lalu Rp 894,37 miliar.

Sedangkan penjualan ekspor mencapai Rp 147,79 miliar di kuartal kedua tahun 2020 atau turun 7% secara tahunan. Melemahnya penjualan diikuti oleh penurunan harga pokok penjualan selama paruh pertama tahun ini sekitar 52% secara tahunan menjadi Rp 436,67 miliar.

Sehingga laba kotor yang didapatkan RICY sampai dengan akhir Juni tahun 2020 ialah sebanyak Rp 93,58 miliar atau surut 35% secara tahunan. Sayangnya banyak pos beban perusahaan yang masih besar dan menggerus keuntungan alias bottom line.

Misalnya beban keuangan di kuartal kedua tahun ini naik 19,2% secara tahunan menjadi Rp 54,80 miliar. Alhasil RICY memperoleh rugi bersih semester pertama tahun ini sebanyak Rp 56,40 miliar, kontras dengan bottom line semester pertama tahun lalu yang membukukan laba bersih Rp 1,79 miliar.

Baca Juga: Penjualan Ricky Putra Globalindo (RICY) turun 49,62% di semester I-2020

Perusahaan juga baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (24/8) yang dalam salah satu agendanya ialah penggunaan laba bersih perseroan di tahun 2019 di mana tercatat sebesar Rp 18,51 miliar.

Tirta mengatakan tahun ini tidak ada pembagian dividen, oleh karena itu perolehan laba tersebut digunakan sebagai laba ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×