kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Pendapatan SCG Indonesia stagnan di kuartal I-2015


Senin, 04 Mei 2015 / 11:22 WIB
Pendapatan SCG Indonesia stagnan di kuartal I-2015
ILUSTRASI. Nasabah melakukan pembayaran cicilan kredit di salah satu perusahaan pembiayaan di Tangerang Selatan, Selasa (20/4). Berdasarkan data OJK, akumulasi debitur multifinance yang mendapat restrukturisasi per 1 Maret 2020 mencapai 5,03 juta kontrak pembiayaan, dengan total outstanding pokok sebesar Rp150,52 triliun dan bunga sebesar Rp41,52 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/04/2021.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan ekonomi Indonesia berdampak pada penjualan konglomerasi asal Thailand, Siam Cement Group (SCG). Sepanjang kuartal I-2015, pendapatan SCG Indonesia stagnan alias tak berbeda dengan periode yang sama tahun 2014 lalu.

SCG Indonesia mengumumkan, pendapatan kuartal I-2015 lalu hanya mencapai Rp 1,18 triliun, sama dengan tahun 2014. Sayang, manajemen SCG tak menyebutkan secara rinci perihal pendapatan yang stagnan ini.

Kan Trakulhoon, Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) SCG hanya bilang, pihaknya masih berusaha membangun merek di Indonesia. "SCG di Indonesia fokus melakukan penetrasi pasar sekaligus membangun merek SCG guna memperkuat dan mempertahankan posisi diantara pelanggan di Indonesia," kata Trakulhoon dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (29/4).

Kontribusi pendapatan SCG Indonesia kuartal I-2015 setara 2,77% total pendapatan SCG di seluruh dunia senilai Rp 42,56 triliun. Angka pendapatan SCG keseluruhan ini turun 10% ketimbang periode yang sama tahun 2014.

Meski pendapatan kuartal I-2015 stagnan, SCG Indonesia bisa membukukan kenaikan aset 18% menjadi Rp 15,84 triliun. Perlu diketahui, SCG Indonesia punya tiga lini bisnis utama, yaitu SCG Cement-Building Materials, SCG Chemicals, dan SCG Paper.

Agar pendapatan sampai akhir tahun ini bisa positif, SCG bersiap mengoperasikan pabrik semen baru di Sukabumi. Pabrik semen anyar itu diproyeksikan beroperasi kuartal III-2015. Saat ini, pengerjaan pabrik sudah 60%, dan proses instalasi listrik sudah mencapai 70%.

Untuk kinerja 2014 lalu, SCG Indonesia mendulang pendapatan Rp 5 triliun, naik 4% ketimbang pendapatan tahun 2013. Kontribusi pendapatan SCG Indonesia tahun 2014 berkontribusi 13,60% dari total pendapatan SCG Asia Tenggara minus Thailand, yakni Rp 36,78 triliun atau setara US$ 3,10 miliar.

Sebelumnya, Trakulhoon bilang, tahun ini, pihaknya melihat kesempatan bisnis lebih luas di ASEAN. Sebab, tahun ini berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Tahun ini ada banyak rencana investasi kami di ASEAN," ujar Trakulhoon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×