Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Beban penjualan naik 26,77% yoy menjadi Rp 65,56 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban penjualan tercatat hanya mencapai Rp 51,71 miliar pada periode sama tahun lalu. Sementara itu, beban bunga dan keuangan lainnya - bersih naik 26,94% yoy dari semula Rp 137,91 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 175,07 miliar pada kuartal I 2020.
Tidak hanya itu, TBLA juga membukan kerugian seilisih kurs mata uang asing - bersih sebesar Rp 154,72 miliar. Padahal, sebelumnya TBLA membukukann untung selisih kukrs mata uang asing - bersih senilai Rp 20,90 miliar pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Likuiditas ketat, Moody's pangkas outlook Tunas Baru Lampung (TBLA) jadi negatif
Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk merosot 50,09% yoy menjadi Rp 101,41 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 203,20 pada kuartal I tahun lalu.
Per 31 Maret 2020 lalu, aset TBLA tercatat sebesar Rp 18,49 triliun. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 5,44 triliun dan liabilitas sebesar Rp 13,05 triliun.
Sementara itu, kas akhir periode tercatat sebesar Rp 806,14 miliar per 31 Maret 2020. Angka ini naik sekitar 101,19% dibanding kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 400,67 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News