Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 219,24 juta di semester I-2020. Jumlah ini turun 4,96% (yoy) dibandingkan pendapatan di semester I-2019 sebesar US$ 230,70 juta.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), TOBA meraih pendapatan di semester I-2020 dari penjualan batubara ke luar negeri sebesar US$ 122,30 juta dan penjualan di dalam negeri sebesar US$ 1,74 juta.
Di saat yang sama, TOBA juga memperoleh pendapatan dari bisnis pembangkit listrik sebesar US$ 92,75 juta dan pendapatan lainnya sebesar US$ 2,43 juta.
Di sampingĀ itu, beban pokok pendapatan TOBA turun sebesar 2,37% (yoy) dari US$ 184,62 juta di semester I-2019 menjadi US$ 180,23 juta di semester I-2020.
Baca Juga: Mitsui Jepang hengkang dari Paiton, begini tanggapan Toba Bara (TOBA)
TOBA juga mengalami penurunan rugi selisih kurs sebesar 90,46% (yoy) menjadi US$ 64.558 di semester I-2020. Sedangkan pada semester I-2019, rugi selisih kurs TOBA tercatat US$ 677.272.
Perusahaan ini turut mengalami kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 220,40% (yoy) dari US$ 5,98 juta di semester I-2019 menjadi US$ 19,16 juta di semester I-2020.
Lantas, TOBA membukukan laba bersih sebesar US$ 20,63 juta di semester I-2020 atau tumbuh 60,41% (yoy) dibandingkan realisasi laba bersih di semester I-2019 sebesar US$ 12,86 juta.
Total liabilitas TOBA tercatat sebesar US$ 451,82 juta di semester I-2020 atau meningkat 21,94% dibandingkan total liabilitas perusahaan di akhir tahun 2019 sebesar US$ 370,50 juta.
TOBA memiliki total ekuitas sebesar US$ 285,69 juta hingga semester I-2020 atau tumbuh 8,16% dibandingkan total ekuitas perusahaan di akhir tahun 2019 sebesar US$ 264,13 juta.
Hingga semester I-2020, TOBA memiliki total aset sebesar US$ 737,51 juta atau naik 16,20% dibandingkan total aset di akhir tahun 2019 sebesar US$ 634,64 juta.
Baca Juga: Dua proyek PLTU Toba Bara (TOBA) masih berlangsung di tengah pandemi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News