kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Pendidikan Vokasi Terus Perluas Kerja Sama dengan Industri untuk Tingkatkan Kualitas


Jumat, 21 Juli 2023 / 19:03 WIB
Pendidikan Vokasi Terus Perluas Kerja Sama dengan Industri untuk Tingkatkan Kualitas
ILUSTRASI. Kemitraan Pendidikan Vokasi dengan Erajaya


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek terus memperluas kerja sama dengan industri untuk meningkatkan kompetensi peserta didik agar siap menjadi tenaga kerja yang berdaya unggul, terampil, bermutu, dan relevan dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati memyebut, kerja sama yang dilakukan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk meningkatkan kompetensi peserta didik vokasi agar siap memasuki industri.

Adapun hingga pertengahan tahun ini, satuan pendidikan vokasi sudah bekerja sama dengan 370 industri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ditjen Pendidikan Vokasi Terus Perluas Kerja Sama dengan Industri

“Industri yang bermitra sudah beanyak sekali kalau diakumulasikan setiap tahunnya. Tahun ini ada 370 industri yang bekerja sama. Yang jadi itung-itunganan karena kemitraan nggak selalu lewat kita. Sementara sekolah sering punya kemitraan yang nggak tercatat,”tutur Kiki kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7).

Menurutnya bnatuan atau kerja sama dari industri tidak melulu soal uang. Biasanya industri membantu mulai dari memberikan kurikulum penyelarasan, peningkatan kompetensi SDM vokasi, penyediaan guru/dosen tamu, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi, praktik kerja lapangan dan magang, rekrutmen lulusan, serta penelitian terapan.

Bahkan industri juga ada yang melakukan praktik mengaajar minimal 50 jam per semester yang datang langsung ke sekolah atau kampur, juga ada yang memberikan satu unit produksi khusus di sekolah sehingga siswa bisa belajar langsung.

Kiki berharap dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa ataupun siswa SMK dapat meningkatkan kemampuannya baik itu dari pola pikir maupun juga meningkatkan keterampilan yang dipelajari.

“Memang tidak ada hitungan khusus dari Pendidikan vokasi terhadap perkembangan tenaga kerja, tetapi  dengan peningkatan kualitas siswa ini maka angka respons diharapkan bisa turun,” harapnya.

Baca Juga: Pendidikan Vokasi Diharapkan Jadi Salah Satu Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dia juga menegaskan, program dan kebijakan  pendidikan vokasi tujuan bukan hanya mengatasi tantangan, tetapi juga menyongsong dan membentuk masa siswa.

Untuk itu kata Dia, relevansi kemitraan dengan dunia usaha sangat diperlukan sebagai gambaran dunia kerja ketika siswa lulus sekolah.

“Misalnya di SMK, untuk meningkatkan keunggulan, kalau mau unggul harus bermitra dengan industri. Maka ada yang namanya SMK pusat keunggulan dengan skema pemadanan dukungan. Ada juga penelitian kampus yang relevan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.

Hingga dia mengatakan saat ini sudah ada 1.410 SMK pusat keunggulan yang bergaung pada program Pendidikan vokasi. Bahkan ditargetkan akan bertambah menjadi 1.800 SMK yang bergabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×