kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendiri MarkPlus Tourism ajak pelaku industri pariwisata hadapi masa post pandemik


Selasa, 07 April 2020 / 15:32 WIB
Pendiri MarkPlus Tourism ajak pelaku industri pariwisata hadapi masa post pandemik
ILUSTRASI. Dok?MarkPlus Hermawan Kartajaya


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Founder & Chairman MarkPlus Tourism Hermawan Kartajaya, mengajak pelaku industri pariwisata bertahan (surviving) dan bersiap (preparing) dengan menjaga cashflow, manfaatkan pemasukan yang masih ada, untuk hadapi masa setelah COVID-19.

Pandemi COVID-19 membuat sektor pariwisata menurun. Hotel-hotel di daerah pariwisata sepi karena tidak ada turis, yang kini lebih memilih tinggal di rumah sampai pandemi selesai. Akibatnya sektor ekonomi di sekitar destinasi pun tidak bergerak.

Baca Juga: Akibat corona, Panorama Sentrawisata (PANR) belum finalisasi capex tahun ini

"Yakinlah setelah semua berakhir, turis akan jalan-jalan lagi. Balas dendam setelah berbulan-bulan di rumah atau istilahnya revenge tourism. Pada saat itulah pelaku pariwisata harus memanfaatkannya. Persiapan itu harus dilakukan dari sekarang," ungkap Hermawan dalam webinar bertajuk COVID-19 Crisis in Tourism: Threat and Opportunity yang digelar oleh MarkPlus Tourism, Selasa (7/4).

Pakar pemasaran (marketing) ini juga mencontohkan agar pengelola destinasi pariwisata melakukan promosi dengan pesan berbeda dari biasanya. Salah satunya memberikan pesan untuk tetap berada di rumah dulu.

Baca Juga: Adanya Covid-19, Organda klaim omzet terjun hingga 100%

Ia melanjutkan, pesan yang disampaikan tersebut relevan dan menunjukkan kalau destinasi tersebut sudah siap pasca COVID-19. "Maka dari itu sekarang memang saatnya untuk merancang rencana matang agar bisa memaksimalkan turis dan pemasukan ketika masa revenge tourism atau menyalip di tikungan," lanjutnya.

Ia berkata, destinasi yang kurang populer juga bisa dipersiapkan dari sekarang sehingga lebih populer lagi dan ramai kunjungan. "Seperti di Indonesia di mana Bali sangat populer, wilayah lain bisa bersiap dari sekarang agar pasca COVID-19 destinasi populer di Indonesia tidak hanya Bali saja, tetapi juga yang lain," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×