kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbangan repatriasi WNI di Bandara Soetta meningkat


Senin, 11 Mei 2020 / 16:43 WIB
Penerbangan repatriasi WNI di Bandara Soetta meningkat
ILUSTRASI. Seorang calon penumpang pesawat menggunakan pelindung wajah dan sarung tangan karet saat mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/5/2020). Penggunaan pelindung wajah tersebut bagian dari upaya melindun


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Bandara Soekarno-Hatta memproyeksikan tambahan hingga 7.500–10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi hingga 31 Mei 2020.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, dengan semakin meningkatnya penerbangan repatriasi WNI, peningkatan di berbagai aspek dilakukan guna mendukung KKP tetap dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: AP II: Pergerakan pesawat hanya berkisar 120 penerbangan per hari

Salah satu peningkatan guna menjaga agar protokol kesehatan tetap dijalankan ketat antara lain diterapkannya konsep layanan first in, first out (FIFO) bagi penerbangan repatriasi yang baru mendarat.

"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan. Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan," jelasnya, dalam siaran resmi Minggu (10/5).

Febri menjelaskan, konsep FIFO ini sudah dijalankan seperti pada Minggu 10 Mei 2020. Lebih lanjut, di titik antrean guna menjalani protokol kesehatan, kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan tetap memperhatikan physical distancing.

"Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," katanya.

Baca Juga: Menlu: Protokol kesehatan yang ketat diberlakukan bagi WNI dari luar negeri

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta sendiri telah menjalankan protokol kesehatan secara ketat terhadap penumpang pesawat khususnya yang tiba dari luar negeri, yaitu dengan melakukan wawancara. Selanjutnya pemeriksaan suhu, tanda dan gejala covid-19 kemudian pemeriksaan saturasi oksigen dan pemeriksaan rapid test dan/atau PCR.

Bagi WNI atau WNA yang memiliki sertifikat menyatakan bebas COVID-19 dapat juga menunjukkan sertifikat tersebut kepada personel KKP untuk penanganan lebih lanjut. Secara detail, protokol kesehatan yang dijalankan di pintu masuk Indonesia terdapat di dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/313/2020.

KKP Bandara Soekarno-Hatta juga menambah jumlah personel agar optimal dalam menjalankan protokol kesehatan terhadap penumpang yang baru tiba.

Baca Juga: Kemenhub terbitkan surat edaran dirjen terkait petunjuk operasional transportasi

Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menuturkan jumlah personel terus ditambah guna dapat melakukan penanganan secara maksimal.

Anas mengatakan, mulai Senin (11/5), jumlah personel KKP yang bertugas di Soekarno-Hatta baik itu di Terminal 2, Terminal 3 dan di UGD Kantor Induk berjumlah total 48 orang per shift. Selanjutnya, pada Jumat (15/5/2020) akan kembali ditambah 12 orang per shift sehingga total 60 orang dalam satu shift.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×