kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penetrasi broadband di Indonesia bakal meningkat jadi 3% di 2015


Kamis, 14 April 2011 / 12:45 WIB
Penetrasi broadband di Indonesia bakal meningkat jadi 3% di 2015
ILUSTRASI. Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Cikokol, Kota Tangerang, Banten, Rabu (1/7/2020). BPJS Kesehatan resmi menaikkan kembali iuran bagi peserta mandiri layanan kelas I dari Rp 80 ribu menjadi Rp 150 ribu dan kelas II dari Rp 55 ribu menjadi Rp 110


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sepanjang 2010 penetrasi broadband di Indonesia baru mencakup 1% dari total penduduk yang berjumlah sekitar 243 juta jiwa dengan tingkat penggunaan ponsel mencapai 47%.

Menurut Rudy Mazza, Alcatel Lucent Asia Pacific Regional Headquarters dalam pembahasan pengembangan infrastruktur terpadu, hari ini (14/4), penetrasi broadband di Indonesia akan mengalami peningkatan ke level 3% dengan perkiraan jumlah populasi mencapai 256 juta jiwa di 2015.

Untuk itulah Indonesia harus segera mengembangkan penyediaan broadband secara massal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Penyediaan broadband secara massal, juga akan memberikan efisiensi di sektor energi dan biaya bisnis.

“Pemerintah perlu menjadikan pengembangan broadband sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Broadband juga dapat mendukung pengembangan 6 koridor ekonomi Indonesia," katanya. (Budi Prasetyo/Tribunnews)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×