kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pengamat: B30 tetap harus dioptimalkan kendati harga komoditas turun


Kamis, 19 Maret 2020 / 19:49 WIB
Pengamat: B30 tetap harus dioptimalkan kendati harga komoditas turun
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar pada mobil bermesin diesel di Jakarta, Rabu (26/6). Penggunaan bahan bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel dinilai mampu menghemat impor hingga sen


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

“Dengan begitu kelangsungan program B30 bisa lebih terjamin terlepas dari kondisi pasar komoditas yang ada,” kata dia, Kamis (19/3).

Di samping itu, produksi biodiesel juga berpotensi turun menyesuaikan permintaan yang juga berpeluang menyusut. Hal ini wajar mengingat pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan social distancing serta bekerja dari rumah. Alhasil, mobilitas pemilik kendaraan semakin terbatas sehingga konsumsi B30 juga bisa berkurang.

Baca Juga: Pemerintah didesak segera menetapkan standar dan nomenklatur bahan bakar nabati

Fahmy menilai, bukan hal yang mustahil target-target implementasi B30 mengalami penyesuaian seiring kondisi permintaan terkini. Namun, itu bukan menjadi alasan untuk tidak mengoptimalkan program B30.

Sebab, biar bagaimanapun B30 merupakan program jangka panjang. Pemerintah pun sudah bercita-cita bahwa melalui implementasi B30, maka defisiti neraca minyak dan gas (migas) bisa ditekan.

“B30 juga merupakan bagian dari pengembangan energi yang ramah lingkungan, sehingga harus tetap dilanjutkan,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×