kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Pengamat: Mobil Amrik pernah jaya di Indonesia


Minggu, 01 Maret 2015 / 15:47 WIB
Pengamat: Mobil Amrik pernah jaya di Indonesia
ILUSTRASI. Rekomendasi kost eksklusif dan premium di Jakarta dari Rukita.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pamor General Motors (GM) di Indonesia terus meredup. Puncaknya paska kalah bersaing dengan pabrikan Jepang di segmen multi purpose vehicle (MPV) dan mengumumkan berhenti memproduksi mobil di Indonesia pada Juni 2015 nanti.

Meski begitu, dimata Soehari Sargo, pengamat otomotif mengatakan pada era 1950-1970-an mobil Amerika pernah merajai paar otomotif Indonesia. "Dulu banyak mobil Eropa dan Amerika, seperti Fiat, Ford, sekarang jumlahnya tidak seberapa besar dibandingkan mobil produsen Jepang," ujar Soehari pada KONTAN, Jumat (27/2).

Menurut Soehari, pelecut penurunan tersebut dimulai pada tahun 1960-an, dimana Soekarno Presiden Indonesia kala itu, memiliki sentimen dengan dunia barat. Hal tupun berdampak pada penjualan mobil.

Di sisi lain, produsen Jepang pintar membaca kebutuhan pasar Indonesia. “Orang Indonesia tidak cocok dengan mobil Amerika yang besar-besar karena orang Amerika badannya besar, sedangkan badan orang Indonesia lebih kecil,” katanya.

Berbeda dengan mobil Eropa dan Amerika yang lebih mengutamakan standarisasi di negeri asalnya untuk dipaksakan di jual di Indonesia. Sebut saja seperti sunroof yang dinilai tidak cocok di pasangkan di mobil-mobil di Indonesia. Sebab matahari memancar terus sepanjang tahun.

Berbeda dengan Jepang yang membuat mobil sesuai kebutuhan konsumen di negeri dimana dia menjajakan produknya. Seperti ukurannya disesuaikan dengan badan dan kondisi ekonomi daya beli masyarakat.

"Ternyata langkah mereka berhasil, mobil terus laku. Otomotif Jepang terus menambah investasi terus berkembang hingga saat ini," ujar Soehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×