kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Pasar masih menunggu realisasi konsolidasi Indosat-Tri


Rabu, 24 Maret 2021 / 12:18 WIB
Pengamat: Pasar masih menunggu realisasi konsolidasi Indosat-Tri
ILUSTRASI. Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di gedung Indosat, Jakarta, Rabu (18/07). KONTAN/Fransiskus Simbolon/18/08/2010


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar dinilai menantikan realisasi konsolidasi PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebagai katalis di pasar saham. 

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada, soal rencana konsolidasi dua operator telekomunikasi tersebut memang masih menjadi pertanyaan besar. 

"Idenya bagus, jika kita ingin membuat persaingan di suatu industri. Pemainnya harus lebih ramping," ujar Reza dalam keterangannya, Rabu (24/3).

Baca Juga: Menko Airlangga: Jaringan 5G bakal segera tersedia di Indonesia

Bagi ISAT, kata Reza, dengan adanya penggabungan ini, maka hal itu bisa meningkatkan positioning di industri telekomunikasi. 

Menurut Reza, salah satu yang ditunggu yaitu soal mekanisme kolaborasinya, karena akan berpengaruh untuk ke depannya. "Soal mekanisme, apakah itu joint venture, akuisisi, atau merger. Itu kan secara teoritis yang masih ditunggu pelaku pasar," ujarnya.

"Kalau enggak jadi, next-nya apa? Jangan cuma di awal ramai mau konsolidasi, sampai ada opsi cackdoor listing, tapi sekarang belakangan sunyi karena nanti akan berpengaruh pada volatilitas pergerakan sahamnya," lanjut dia.

Baca Juga: Aksi jual beli menara telekomunikasi makin marak, simak prospek saham telekomunikasi

Sementara itu, analis dari TemanTrader Luqman El Hakiem mengatakan memang isu konsolidasi ISAT-Tri sudah berhembus sejak akhir 2020 lalu sehingga pada Januari 2021 pasar terus wait and see realisasinya.

Menurut dia, isu tersebut membuat saham ISAT belum menunjukkan hal-hal yang bisa bergerak maju.  Terlebih, saat ini sepertinya pasar masih menunggu katalis sehingga saham ISAT tidak naik dan tidak turun dalam juga. "Yang menarik justru sebulan terakhir investor asing rajin berburu saham ISAT, bahkan sampai net buy Rp 112 miliar," jelas Luqman.

Sebelumnya, pada tanggal 28 Desember 2020 Menkominfo Johnny G Plate telah menerima surat pemberitahuan Potensi Kombinasi Bisnis (Potential Business Combination) antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 melalui penandatanganan Exclusive and Non Legally Binding MoU di antara Ooredoo Q.P.S.C dengan CK Hutchison Holding Limited.

Baca Juga: Jaringan 5G bakal segera tersedia di Indonesia? Ini kata Menko Airlangga

Menkominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah 'Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia.

Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, manajemen dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrastruktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.

Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia.

Selanjutnya: Industri telekomunikasi diwarnai aksi jual beli menara, simak prospek sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×