kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengelola hotel bujet menyusuri pinggiran kota


Rabu, 03 Desember 2014 / 07:00 WIB
Pengelola hotel bujet menyusuri pinggiran kota
ILUSTRASI. Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Persaingan bisnis yang ketat membuat kota besar seperti Jakarta hampir tidak menyisakan ruang bagi hotel bujet. Tak heran, pelaku bisnis hotel bujet mencari celah ke pinggiran kota besar maupun kota sekunder.

Guido Andriano, Corporate Director of Sales & Marketing Grahawita Santika memberi contoh, di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali, pasokan hotel bujet sudah terlalu banyak. Dus, arah ekspansi hotel bujet Amaris tak ke kota-kota itu. "Kami bergeser ke kawasan industri yang berkembang di pinggiran Jakarta seperti Cikarang, Bekasi dan Karawang," bebernya kepada KONTAN, (2/12).

Selain potensi diinapi pengunjung lebih besar di kota pinggiran dan kota sekunder, bisnis hotel bujet juga menyuguhkan hitungan bisnis menggiurkan. Karena minim servis dan fasilitas, pengelola hotel bujet tak perlu merogoh biaya operasional sebesar hotel bintang. Asal tahu saja, komponen terbesar yang menyedot biaya operasional hotel bintang adalah air dan listrik. Kata Guido, selisih gross margin bisa mencapai 20%.

Tingkat okupansi hotel bujet Amaris,  sepanjang tahun ini 76%. Catatan itu turun dari okupansi 2013 yakni 78%. 

Pemain lain, PHM Hospitality juga menerapkan strategi yang sama. Pekan lalu, perusahaan itu menggelar peletakan batu pertama hotel kelolaan terbarunya yaitu The BnB di Cikarang di Bekasi.

Meski baru mengelola satu hotel bujet, manajemen perusahaan itu sudah yakin betul pada potensi pasar hotel bujet yang masih legit. Menurut Corporate Public Relation Manager PHM Hospitality Yulia Maria, pangsa pasar tergemuk justru berada di kelas menengah premium.

Sementara itu Archipelago International memilih wilayah Indonesia bagian timur sebagai bidikan ekspansi mereka. "Karena Indonesia timur sedang berkembang dan menyimpan potensi pariwisata yang besar," terang Nita Janita Ekaniana, Corporate Public Relation Manager Archipelago International.

Yakin dengan prospek yang menjanjikan dan strategi tepat, para pengelola hotel bujet siap melanjutkan ekspansi. Grahawita Santika berencana untuk menambah sepuluh hotel baru pada tahun depan. Sepuluh hotel itu akan menggenapi 44 hotel yang sudah beroperasi saat ini.

Archipelago juga akan menambah hotel di tahun 2015. Namun, perusahaan itu belum bisa blakblakan soal target. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×