kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengembangan bisnis kendaraan listrik masih melaju meski ada pandemi


Jumat, 03 Juli 2020 / 15:25 WIB
Pengembangan bisnis kendaraan listrik masih melaju meski ada pandemi
ILUSTRASI. Uji coba bus listrik Transjakarta di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (29/4). PT Bakrie & Brothers Tbk, melalui anak usahanya PT Bakrie Autoparts telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto, pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok dan merencanakan untuk me


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 tak menghalangi rencana pengembangan bisnis kendaraan listrik di Indonesia. PT Bakrie Autoparts misalnya, sebagai pemegang merek kendaraan listrik asal China BYD, menilai bakal ada prospek permintaan bus listrik di masa mendatang.

Apalagi pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membeli unit bus listrik yang bakal digunakan sebagai moda transportasi Transjakarta. Dino A Ryandi, Presiden Direktur PT Bakrie Autoparts melihat di tengah pandemi ini moda transportasi publik menerapkan pembatasan penumpang sebagai upaya social distancing.

Baca Juga: Harga motor sport bekas ini murah, Rp 20 jutaan, ada CBR250, GSX-R150, Ninja 250R

Sementara jumlah penumpang tetap besar, sehingga opsi penambahan armada pasti akan terus dilakukan. "Oleh karena itu menurut rencana awal pemprov DKI Jakarta ingin mengorder 100 armada bus listrik di tahun ini, namun ini belum pasti, kami juga masih menunggu realisasi berapa yang ingin diorder. Maka kami pun akan menjalani semua prosedur yang ada," kata Dino kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Sehingga minggu depan pihak Bakrie Autoparts akan menyediakan unit bus listrik untuk diuji coba di salah satu trayek Transjakarta. Setelah ada kepastian order dari pemprov DKI Jakarta, perusahaan akan bekerjasama dengan karoseri lokal untuk merakit bus listrik tersebut.

Menurut Dino jika ada kepastian dari pemerintah baik dari sisi regulasi dan kesediaan untuk mengorder bus listrik ini, maka perusahaan akan mulai merencanakan apakah akan berinvestasi secara khusus di lini produksi bus listrik.

Pasar bus listrik untuk Transjakarta sangat potensial, Bakrie Autoparts paling tidak berusaha membidik sekitar 20%-30% dari kebutuhan moda transportasi publik tersebut. Selain bus dalam kota, menurut Dino, bus antar kota dan antar provinsi juga dapat menjadi potensi pasar masa depan yang memang memerlukan waktu karena terbatasnya infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan ini.

Baca Juga: Dipo Group merambah bisnis mobil bekas

Persoalan infrastruktur ini juga dapat penekanan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). "Infrastruktur dalam bentuk charging station merupakan faktor penting untuk percepatan pasar mobil listrik, selain harga jual," ungkap Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo.

Selanjutnya, persoalan komponen dan onderdil menurut Jongkie akan menyusul jika infrastruktur telah tersedia. Selain itu bagi industri otomotif, skala ekonomis harus tercapai untuk segera mulai berbisnis di kendaraan listrik ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×