kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan bisnis kendaraan listrik masih melaju meski ada pandemi


Jumat, 03 Juli 2020 / 15:25 WIB
Pengembangan bisnis kendaraan listrik masih melaju meski ada pandemi
ILUSTRASI. Uji coba bus listrik Transjakarta di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (29/4). PT Bakrie & Brothers Tbk, melalui anak usahanya PT Bakrie Autoparts telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto, pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok dan merencanakan untuk me


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu Vice President of Hyundai Motor Asia-Pacific Hong Kong, Lee Kang Hyun mengatakan belum perubahan rencana produksi mobil listrik Hyundai di Indonesia. "Nanti kami akan produksi Sedan & SUV listrik. Terus tidak ada rencana berubah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7).

Seperti yang diketahui, perusahaan asal Korea Selatan Hyundai berencana menanamkan investasi senilai US$ 1,55 miliar sampai dengan tahun 2030 nanti. Salah satu rencana investasi ialah membangun pabrik mobil listrik, dengan target produksi komersialnya bulan Desember 2021 dengan kapasitas tahunan 150.000 unit dan ditargetkan mencapai 250.000 unit per tahun ketika mencapai kapasitas penuh.

Baca Juga: Satu lagi platform untuk jual beli mobil bekas, kini pemainnya dari Singapura

Mengutip dari Reuters, Hyundai Motor Group dikabarkan, bersama LG Chem Ltd sedang mempertimbangkan membangun perusahaan patungan yang akan memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, LG Chem Ltd telah mendirikan usaha patungan dengan General Motors Co dan Geely Automobile Holdings Ltd. LG Chem juga memasok baterai ke produsen mobil lain termasuk Hyundai dan Tesla Inc.

Belum lama ini pemerintah Indonesia bahkan mengumumkan bahwa  LG Chem Ltd adalah investor potensial di kawasan industri Batang yang tengah di garap. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut akan membangun industri baterai kendaraan terintegrasi dengan smelter dan bakal menggelontorkan investasi hingga US$ 9,8 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Lee bilang, tak menutup kemungkinan Hyundai akan menyuplai baterai mobil listrik dari lokal. "Walaupun saya lihat LG Chemical akan investasi ke batang di media, tapi saya belum tahu kepastiannya bagaimana. Kalau bisa produksi di Indonesia, why not pakai komponen dari dalam negeri," tandasnya.

Baca Juga: Jelang new normal, inilah mobil bekas yang berpotensi naik daun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×