kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Pengembangan PLTS Atap Dapatkan Hibah US$ 8 Juta


Kamis, 10 Februari 2022 / 17:10 WIB
Pengembangan PLTS Atap Dapatkan Hibah US$ 8 Juta
ILUSTRASI. panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, melalui Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) meluncurkan Hibah Sustainable Energy Fund (SEF) untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan, dana hibah yang diperoleh mencapai US$ 8 juta.

"Dana hibah yang dimaksud ditandatangani pemerintah bersama UNDP pada tanggal 20 Maret 2017 dengan tujuan untuk mendukung desain dan implementasi aksi mitigasi perubahan iklim yang tepat di sektor pembangkit energi," terang Luky, Kamis (10/2).

Luky melanjutkan, melalui skema hibah SEF diharapkan dapat menjawab kebutuhan pembiayaan proyek energi berbasis EBT off grid dan proyek EBT skala kecil hingga menengah.

Baca Juga: Kementerian ESDM Luncurkan Hibah SEF, Hadirkan Insentif untuk PLTS Atap

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana mengharapkan, kehadiran dana hibah dapat menarik minat lebih banyak konsumen listrik.

Apalagi, pemberian insentif ini diyakini bakal memberikan keringanan pada biaya investasi PLTS Atap untuk mencapai nilai keekonomian-nya, sehingga dapat mendorong pemasangannya secara masif.

"Dengan melibatkan lembaga pembiayaan nasional seperti BPDLH, diharapkan ada keberlanjutan atau replikasi program setelah kerja sama program ini dengan UNDP berakhir," pungkas Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×