kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggunaan lokal Esemka baru 60%, kalah dari Toyota


Rabu, 11 September 2019 / 13:50 WIB
Penggunaan lokal Esemka baru 60%, kalah dari Toyota
ILUSTRASI. Pabrik Mobil Esemka


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Esemka masih menjadi perbincangan hangat saat ini, terutama soal seberapa besar kandungan lokal yang digunakan. Menteri Pendustrian Airlangga Hartarto mengakui Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam komponen mobil Esemka baru 60%. Jumlah komponen lokal dalam mobil Esemka bahkan kalah dari mobil-mobil brand Toyota dan Mitsubishi asal Jepang yang memiliki pabrik di Indonesia.

Namun ia memastikan, komponen lokal di mobil Esemka akan ditingkatkan seiring waktu. "Ke depan tentu TKDN ditingkatkan, karena semakin banyak komponen dilakukan di Indonesia ataupun menggunakan vendor lokal, dia semakin kompetitif," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9). "Contohnya Mitsubishi kan dia (komponen lokalnya) sudah tinggi dan dia ekspor ke beberapa negara. Toyota lokal kontennya mendekati 90% dia ekspor ke 80 negara," sambung Ketua Umum Golkar ini.

Baca Juga: Menko Luhut: Esemka disebut mirip produk China, kurang kerjaan

Airlangga meyakini tinggal menunggu waktu sampai pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi untuk meningkatkan komponen lokal di mobil Esemka yang diproduksinya. Menurut Airlangga, dengan semakin tingginya komponen lokal yang digunakan, ongkos produksi akan semakin murah.

"Jadi kalau sparepartnya harus impor semua kan costnya tinggi. tapi kalau semua dari vendor lokal dia akan lebih efisien," kata dia. Airlangga juga angkat bicara soal mobil Esemka yang disebut mirip mobil Changan asal China.

Menurut dia, komponen penyusun mobil memang memiliki kemiripan karena terkadang perusahaan memiliki kerja sama dalam membuat platform mobil. "Ya kalau industri otomotif hari ini sudah multiplatform. Jadi sebagai contoh Toyota Daihatsu sudah multiplatform, kemudian juga Nissan Mitsubishi sudah multiplatform. Jadi dalam industri otomotif multiplatform itu hal yang biasa," kata Airlangga. "Yang paling penting adalah local contentnya, itu kan diproduksi di Indonesia, dan kita membiacarakan industri, industri di sini konteksnya merek lokal, investor lokal."

Baca Juga: Pabriknya baru diresmikan, Puspitek wacanakan ubah Esemka jadi kendaraan listrik

Mobil Esemka sebelumnya telah diresmikan Jokowi pada Jumat (16/9). Peluncuran mobil yang sudah dipromosikan Jokowi sejak menjabat walikota Solo pada 2012 lalu ini sekaligus memperkenalkan fasilitas produksi dari pabriknya yang berada di Jalan Raya Demangan KM 3.5 Sambi-Boyolali, Jawa Tengah. Mobil karya anak bangsa itu akan dijual dengan kisaran harga tak lebih dari Rp 150 juta.

Untuk tahap awal Esemka akan fokus pada produksi kendaraan niaga ringan alias pikap karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Esemka, yakni menggerakkan perekonomian daerah-daerah, khususnya wilayah pinggiran. Bima 1.2 dan 1.3 yang sama-sama menggunakan mesin bensin akan menjadi model pertama yang dilepas ke pasar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penggunaan Komponen Lokal Esemka Kalah dari Toyota, Ini Kata Menperin"
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Krisiandi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×