kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penghentian proyek layang tak hambat produksi Waskita Beton Precast


Senin, 26 Februari 2018 / 15:20 WIB
Penghentian proyek layang tak hambat produksi Waskita Beton Precast
ILUSTRASI. Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengklaim produksi beton pracetak yang dilakukan perseroan tetap berjalan, meski ada penghentian sementara proyek infrastruktur layang (elevated).

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Tbk Ratna Ningrum mengungkapkan, sejauh ini tidak ada dampak yang menganggu kinerja produksi beton pra cetak. "Produksi precast di plant-plant kami tetap berjalan. Untuk pengiriman produk sesuai permintaan kontraktor," ujar Ratna saat dihubungi KONTAN.co.id, Senin (26/2).

Ratna menegaskan, pihaknya memproduksi beton precast baik untuk proyek elevated maupun non-elevated. Menurutnya produksi di pabrik-pabrik masih tetap berjalan, sementara yang berhenti adalah pekerjaan elevated di lapangan.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2017 kapasitas produksi WSBP mencapai 3,25 juta ton per tahun. Tahun ini, anak usaha PT Waskita Karya Tbk tersebut menargetkan peningkatan kapasitas produksi mencapai 3,75 ton per tahun.

Tahun ini, WSBP akan menambah dua plant baru di Kalimantan Timur dan Sumatra Utara dengan kapasitas berkisar 500.000 ton-600.000 ton per tahun. Selain itu, perusahaan juga ingin meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik eksisting.

Ratna bilang, kedua pabrik tersebut ditargetkan bakal mulai beroperasi pada semester II-2018.

WSBP memilih kedua daerah tersebut untuk melayani potensi pasar proyek-proyek di area Kalimantan Timur maupun Sumatra Utara.

"Kalau dikirim dari plant-plant yang saat ini ada, harga menjadi tidak kompetitif terkait biaya pengiriman produk," ungkap Ratna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×