Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyatakan saat ini seluruh kapal miliknya terutilisasi seiring dengan sibuknya aktivitas logistik batubara dan nikel di tahun ini.
Asal tahu saja, saat ini TPMA memiliki 38 unit kapal tunda, 33 kapal tongkang, dan 3 crane barge.
Direktur Trans Power Marine, Rudy Setiono menjelaskan, saat ini beberapa kontrak yang dimiliki Perusahaan sudah selesai untuk sektor batubara. Sedangkan beberapa kontrak pengangkutan nikel dilakukan perpanjangan sekitar 1 tahun hingga 2 tahun.
“Adapun kapal-kapal yang ada sudah full utilized,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/9).
Melihat prospek pengangkutan komoditas mineral dan batubara semakin cerah, TPMA akan menambah jumlah armadanya.
Baca Juga: Permintaan Jasa Kapal Trans Power (TPMA) Masih Cukup Tinggi pada Semester II 2023
Di pertengahan tahun ini, pihaknya menambah 2 set tug boat dan kapal tongkang. Adapun 3 set yang sudah dipesan tahun lalu sedang proses penyelesaian oleh Shipyard dan diharapkan selesai pada akhir tahun atau awal tahun depan.
Di tahun ini, TPMA akan fokus untuk menambah kapal-kapal untuk anak perusahaannya.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, perusahaan pelayaran ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar US$ 38 juta. Salah satunya untuk membeli 5 set kapal untuk perusahaan dan 15 set kapal untuk anak perusahaan, PT Trans Logistik Perkasa.
Armada yang dimiliki oleh Trans Logistik Perkasa difokuskan untuk melayani pengangkutan bijih nikel ke smelter-smelter yang ada di Indonesia sebagai upaya mendukung program hilirisasi pemerintah.
Belum lama ini Trans Logistik Perkasa telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari BCA sebesar Rp 1 triliun dengan tenor 8 tahun pada tanggal 4 September 2023. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian kapal-kapal baru maupun bekas serta modal kerja untuk operasional.
Pada kuartal I-2022, Trans Logistik Perkasa telah mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp 765 miliar yang diperuntukkan untuk modal kerja dan pembangunan 15 set kapal baru.
Sehingga total plafon kredit yang telah diterima dari BCA adalah sebesar Rp 1,765 triliun.
Melalui aksi penambahan kapal dan kondisi bisnis yang lebih baik di tahun ini, TPMA yakin bisa mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba 30% YoY 2023.
Melansir laporan keuangannya, sampai dengan semester I 2023 TPMA mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih 11,31% year on year (YoY) menjadi US$ 32,42 juta. Sementara itu, laba bersihnya senilai US$ 9,07 juta atau naik 53,07% yoy dari sebelumnya US$ 5,93 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News