Reporter: Lita Febriani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif kargo via jalur udara yang ditetapkan maskapai saat ini dinilai terlalu tinggi. Hal ini memicu Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) sepakat akan menghentikan pengiriman kargo via jalur udara untuk sementara waktu.
Berkaca dari masalah tersebut PT Citra Titipan Kilat (TIKI) mengungkapkan komponen tarif Surat Muatan Udara merupakan komponen terbesar bagi industri jasa pengiriman.
"Komponen biaya tarif Surat Muatan Udara (SMU) merupakan komponen terbesar bagi industri jasa pengiriman, besaran persentasenya cukup signifikan dari tarif jasa pengiriman," kata Rocky Nagoya, Sales & Marketing Director TIKI kepada Kontan, Selasa (5/2).
Saat ini, besaran kenaikan tarif SMU berbeda-beda. Tergantung wilayah tujuan pengiriman.
Mengenai detail besaran biaya tarif SMU saat ini J&T Express sebagai salah satu pelaku industri jasa pengiriman belum bisa memberitahukannya.
"Kami belum dapat memberikan detailnya karena untuk penyesuaian tarif tiap area berbeda," terang Public Relations J&T Express Elena kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News