kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penguatan dollar belum berdampak signifikan pada produsen pakan


Rabu, 04 Juli 2018 / 20:45 WIB
Penguatan dollar belum berdampak signifikan pada produsen pakan
ILUSTRASI. Pameran Peternakan-Pameran Indo Livestock 2018


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir mempengaruhi kenaikan harga bahan baku pakan ternak. Ini pun berpotensi mendorong harga pakan ternak.

Meski begitu, pengaruh kenaikan dollar AS ini dianggap belum berdampak signifikan terhadap produsen pakan ternak. Pasalnya, masih ada bahan baku seperti jagung yang dipasok dari dalam negeri.

Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Tjiu Thomas Effendy mengatakan, penguatan dollar AS ini mungkin akan berdampak signifikan pada 2006 dan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, saat itu, kebutuhan jagung masih dipenuhi lewat impor.

“Karena kandungan jagung dalam pakan itu sekitar 50%. Sekarang kan kita semuanya sudah dari lokal, jadi komponen impornya sudah turun. Bagi kita, dengan kenaikan dollar AS itu memang ada dampak, tapi tidak signifikan. Kalau memang karena hanya perubahan nilai rupiah ini, kita tidak harus sampai menaikkan harga pakan,” ujar Thomas, Rabu (4/7).

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Direktur PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) Rewin Hanrahan. Menurut Rewin, kenaikan harga ini tak membuat Malindo harus menaikkan harga pakannya.

“Pastinya untuk bahan baku impor sudah berpengaruh. Tetapi sekarang kan jagung lokal kita sudah bagus. Kenaikan dollar AS juga kami rasa masih sementara, kami juga belum berpikir untuk menaikkan harga produk,” kata Rewin.

Tak hanya harga pakan, Rewin pun mengatakan pihaknya tak menaikkan harga produk olahan ayamnya karena kenaikan dollar AS. Memang, penguatan dollar AS ini akan mempengaruhi pendapatan perusahaan, pihaknya pun belum bisa memperkirakan seperti apa penguatan dollar AS ini nantinya.

“Kalau untuk menaikkan harga produk, kami masih melihat situasi terlebih dahulu. Sejauh ini harga masih stabil. Kami harap rupiah menguat ke depannya,” ujar Rewin.

Sementara itu, kenaikan harga bungkil kedelai, salah satu bahan baku pakan, juga mendorong naiknya harga pakan. Thomas mengungkap, akibat kenaikan bungkil kedelai ini, pabrik sudah menaikkan harga pakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×