kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Nilai tukar rupiah melemah, Chitose Internasional jaga pasokan bahan baku


Rabu, 04 Juli 2018 / 19:54 WIB
Nilai tukar rupiah melemah, Chitose Internasional jaga pasokan bahan baku
ILUSTRASI. RUPS PT Chitose Internasional Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengaku melemahnya rupiah terhadap dolar AS saat ini belum mempengaruhi bisnisnya secara langsung. Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan PT CINT mengatakan dampak kenaikan dolar tersebut belum berdampak langsung bagi perseroan.

"Karena pembelian material yang menggunakan dolar dilakukan oleh vendor kami," ujar Helina kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7). Namun ia mewanti-wanti, jika kenaikan dolar AS semakin tinggi dalam waktu dekat bukan tidak mungkin vendor tersebut menaikkan harga.

Namun, CINT tidak bisa sembarang menaikkan harga produknya. "Lagi pula pada April yang lalu kami telah merilis price 2018, bahwa kami tidak menaikkan harga. maka komitmen kami untuk menjaga hal tersebut," sebut Helina.

Meski tidak mengimpor bahan baku, namun Helina mengatakan pabrikan membeli beberapa material seperti chemical khusus dengan mata uang dolar AS. "Untuk itu kami sudah beli sesuai estimasi kebutuhan. Sebagai sub material, kita punya stok dan demikian juga vendor kami," urainya.

Sayangnya Helina tidak merinci berapa besar porsi pembelian material tersebut. Yang terang, dalam laporan keuangan kuartal I-2018 beban produksi perseroan naik cukup tinggi 53% menjadi Rp 72 miliar, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 47 miliar.

Sekadar informasi, mayoritas penjualan CINT di triwulan pertama tahun ini ialah pasar domestik 94% dari total pendapatan bersih di 2018. Penjualan segmen lokal tersebut naik 22% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu, dari Rp 68,3 miliar menjadi Rp 83,6 miliar.

Sementara ekspor tercatat hanya Rp 4,7 miliar, tumbuh 17,5% yoy dibandingkan kuartal I 2017 yakni Rp 4 miliar. Perseroan untuk 2018 ini diketahui hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 3,5% dibandingkan tahun lalu menjadi, Rp 387 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×