Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang atau Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry (FJCCIA) akan tetap berkomitmen terhadap pasar Indonesia meski tarif tambahan Amerika Serikat (AS) membebani kondisi dagang saat ini.
Ketua FJCCIA Wakabayashi Koichi menyebut, kenyataan bahwa AS memberikan tarif yang berbeda untuk tiap negara dapat mengubah arah pasar yang sudah ada. Bukan tidak mungkin, pelaku industri melakukan perpindahan demi mengejar tarif yang lebih menguntungkan.
“Tarif AS memberikan dampak besar terhadap negara-negara lain. Jepang sendiri memiliki banyak manufaktur dan bisnis di berbagai negara, jadi kami selalu berhati-hati dengan pergerakan di negara-negara lain,” katanya kepada awak media di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Trump Akan Beri Tarif 15%-20% ke Negara yang Tak Negosiasi, Ini Respos Pemerintah
Saat ini, Wakabayashi mengaku, Jepang mencermati perbedaan tarif pada tiap negara. Meski saat ini Indonesia mendapat tarif 19%, ia tak menampik bahwa masih ada sejumlah negara lain yang mendapat tarif lebih rendah.
Namun, ia bilang, pada dasarnya Jepang sangat berkomitmen terhadap masyarakat dan pasar lokal.
“Perusahaan Jepang tidak hanya berinvestasi untuk bisnis, tetapi juga memastikan transfer teknologi dan pengetahuan ke pasar dan negara lain,” imbuhnya.
Wakabayashi menjelaskan, bisnis Jepang yang berjalan di Indonesia turut mengembangkan pasar dan pasokan lokal. Dus, bagi negara matahari ini pun tak mudah untuk memindahkan basis bisnis akibat tekanan tarif.
“Mungkin bagi negara lain berbeda, tetapi bagi kami sangat sulit untuk berganti ke negara lain. Itu juga menjadi kekuatan kami, kami berkomitmen pada pasar lokal,” imbuhnya.
Baca Juga: Donald Trump Umumkan Tarif 15% untuk Uni Eropa
Selanjutnya: ASSA Cetak Pertumbuhan Pendapatan 20% pada Semester II-2025
Menarik Dibaca: 4 Efek Samping Tretinoin untuk Wajah, Jangan Sembarangan Pakai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News