Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Makin turunnya nilai ekspor rotan Indonesia di pasar internasional masih terus menjadi momok bagi industri rotan dalam negeri. Asosiasi pengusaha rotan di dalam negeri, paling hanya bisa berusaha terus melakukan pameran mebel rotan di luar negeri.
Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) misalnya, pada 18-23 Januari 2011 telah melakukan pameran di beberapa negara seperti Amerika dan Jerman.
Hatta Sinatra, Ketua Umum AMKRI mengatakan, pameran tersebut diadakan demi membangkitkan industri rotan di Indonesia. "Tapi, kalau untuk mendongkrak penjualan rotan di pasar dunia sangat kecil kemungkinannya," katanya.
Dalam pameran di Jerman, AMKRI mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan lembaga innovation center di Jerman. Salah satunya, lembaga ini memiliki teknologi inovasi untuk mengolah rotan agar nilai jualnya bisa lebih tinggi. “Kerjasama ini diharapkan bisa mengembangkan industri rotan dalam negeri,” katanya.
Pada April dan Oktober 2011 mendatang, Indonesia pun akan melakukan pameran kerajinan rotan dan mebel di AS. Sedangkan, pada September 2011 pameran akan berlangsung di China. “Walaupun promosi terus dilakukan, bisa jadi tahun ini ekspor rotan tetap minim transaksi,” katanya.
Seretnya bahan baku rotan lokal, dan gencarnya produk mebel rotan murah dari China menghantam industri rotan dari Indonesia. “Produk rotan kita kalah bersaing dengan China dari sisi harga,” katanya.
Sekadar mengingatkan, ekspor rotan tahun 2010 turun menjadi US$ 167 juta dibandingkan tahun 2009 yang besar US$ 280 juta. "Sejak 2009 hingga kini, ekspor rotan kita telah defisit 17%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News