kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Penjualan Apartemen St. Moritz Telah Mencapai 70%


Jumat, 20 November 2009 / 09:24 WIB
Penjualan Apartemen St. Moritz Telah Mencapai 70%


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Meski pasarnya tak sebesar segmen menengah, nyatanya apartemen kelas premium yang dijajakan dengan harga miliaran rupiah per unit tetap laris manis.

Lihat saja penjualan tiga tower apartemen di kawasan proyek superblok milik Grup Lippo, yakni St. Moritz Penthouses & Residences, di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat. Sejak mulai dipasarkan pada Agustus lalu, kini penjualan proyek ini telah mencapai 70% dari total 494 unit yang tersedia.

Padahal, harga yang ditawarkan tidak bisa disebut murah. Bayangkan saja, harga satu unit apartemen ukuran 82 meter persegi dipatok mulai Rp 1 miliar. Sedangkan apartemen seluas 269 meter persegi ditambah lift pribadi, harganya bisa mencapai Rp 4 miliar. "Untuk kelas penthouse harganya bisa jauh lebih tinggi lagi," ujar Budhi S. Gozali, Direktur St. Moritz. Budhi enggan menyebutkan berapa kisaran harga untuk penthouse ini. "Soalnya memang belum mulai kami pasarkan," kilahnya.

Dengan uang muka 20% dari harga, kini PT Lippo Karawaci Tbk sebagai pengembang telah mengantongi sedikitnya Rp 120 miliar.
Budhi mengungkapkan, dari awal, ia cukup optimistis bisa menjual unit-unit apartemennya meskipun memasang harga yang cukup tinggi. "Kami menawarkan konsep baru yang berbeda dengan kecenderungan blok apartemen yang ada di Indonesia," ujar Budhi.

Budhi menilai sebagian besar apartemen dikembangkan dengan komposisi jumlah unit yang cukup besar namun dengan fasilitas yang lebih sedikit. Sementara di St Moritz yang menghabiskan dana US$ 100 juta Budhi mengklaim membangun unit yang sedikit, namun dengan fasilitas terintegrasi yang lebih banyak.

Managing Director PT Procon Indah Indonesia Hendra Hartono mengungkapkan, kondisi ekonomi yang membaik dengan tren tingkat suku bunga yang rendah membuat permintaan apartemen meningkat cukup signifikan.

Menurut Hendra, secara umum penyerapan pasar apartemen yang sedang dalam tahap pembangunan pada kuartal ketiga ini mencapai 2.420 unit. "Jumlah itu melonjak 30% dari periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×