Reporter: Nurmayanti | Editor: Test Test
JAKARTA. Penjualan produk pabrikan dan perusahaan otomotif asal Amerika PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAWI) tahun depan bakal tak sebaik 2008. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Chevrolet (Chevy) ini memperkirakan penjualannya anjlok hingga 20% menjadi 2.240 unit. Angka ini dibandingkan penjualan tahun ini yang ditargetkan sebesar 2.800 unit.
Penyebab turunnya penjualan tak lain menyusul kekeringan likuiditas di lembaga pembiayaan nasional. Lembaga kredit atau leasing bakal menaikkan bunga cicilan dan uang muka atau down payment (DP) pembelian mobil.
Akibatnya, masyarakat pasti menunda pembelian hingga kondisi membaik. "Bunga cicilan naik menjadi 11-12% sedangkan DP membengkak dari 15-20% menjadi 30-40%. Ini akan menekan penjualan mobil," kata Mukiat Sutikno, managing director PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAWI), Rabu (26/11).
Selama ini, pembelian mobil 80% bergantung pada kredit. Sementara kredit sangat terpengaruh dengan kondisi lembaga pembiayaan yang saat ini sedang memperketat likuiditas mereka lantaran krisis. Inilah penyebab, penjualan turun tidak hanya pada GMAWI tetapi juga nasional.
Secara nasional, pasar mobil pada tahun depan bakal terpangkas 30% dari penjualan tahun ini yang mencapai 600.000 unit. GMAWI pun mengeluarkan berbagai jurus untuk menangkal agar penurunan mereka tak lebih dari 20%. Caranya, mulai dari pengurangan biaya hingga merangsang kembali pasar. Salah satu upaya merangsang pasar melalui peluncuran dua model baru.
Hal ini juga sebagai bukti jika perusahaan GMAWI masih berkomitmen dengan rencana mereka di Indonesia. Namun Mukiat enggan menyebutkan nama model baru terus dengan alasan masih menunggu saat yang tepat. Selain, menunggu kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar lebih stabil.
Bukti GMAWI masih bertahan dari krisis, terlihat pada penjualan produk mereka. Per Oktober 2008, penjualan justru meroket 118% menjadi 2.302 unit. Hingga akhir tahun, GMAWI optimistis penjualan akan menyentuh 2.800 unit, melonjak 100% dibanding 2007 sebanyak 1.396 unit.
Kondisi pasar baru kembali pulih memasuki triwulan ketiga 2009. Penyebabnya, efek dari kerja tim ekonomi Amerika Serikat (AS) Presiden terpilih Barack Obama yang dimulai sejak Januari 2009. Berbagai kebijakan pemerintahan baru Amerika terasa tidak hanya di negara itu tapi juga secara global.
"Kami yakin, GM Corporation selaku prinsipal GM Indonesia akan mengambil langkah yang tepat dengan terus bekerja keras mengupayakan penyelamatan aset serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan di seluruh dunia serta mempertahankan aktivitas operasional bisnis serta rencana kerja ke depan," ujarnya.
Krisis juga tak menyurutkan rencana perusahaan ini di Indonesia. Buktinya, GMAWI tengah mempersiapkan untuk menghidupkan kembali fasilitas produksi mereka yang berlokasi di Bekasi berkapasitas 20.000 unit per tahun. Saat ini, persiapan sudah 80%. Di pabrik ini mereka akan memproduksi mobil khusus untuk kondisi di Indonesia. "Tidak ada indikasi GMC akan membatalkan investasi di Indonesia. Sampai saat ini GMC telah membenamkan US$ 300 juta di Indonesia," tambah Direktur Operasional GMAWI Arif Pramadana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News