Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu yang paling terdampak dalam pandemi Covid-19. Untuk menyiasati tekanan, penjualan online melalui platform e-commerce lebih menjadi pilihan daripada penjualan offline yang saat ini sulit dilakukan.
Salah satu IKM yang mendapat hantaman keras pada masa pandemi Covid-19 adalah IKM pengolahan kopi. Para pelaku IKM kopi banyak yang mengalami penurunan penjualan, terlebih dengan adanya pembatasan ruang gerak manusia, serta diterapkan Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, sehingga kafe, restoran dan gerai kopi harus tutup.
Guna mendorong penjualan IKM kopi, Kemenperin bekerja sama dengan salah satu platform digital memfasilitasi IKM kopi melalui kampanye #SatuDalamKopi pada April lalu. "Melalui kampanye tersebut, penjualan harian kopi dan produk terkait kopi meningkat sebesar 57% dan 39%, jauh berbeda dengan pertumbuhan 5% per bulan sebelum dilaksanakan kampanye," Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers, Jumat (15/5).
Baca Juga: Ini rencana Kopi Kenangan pasca dapat suntikan modal trilyunan rupiah,
Kemenperin memberikan fasilitas program e-Smart IKM bagi para pelaku IKM. Program ini telah diluncurkan sejak tahun 2017 dan akan berlanjut hingga tahun 2024.
Program e-Smart IKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital. Hingga saat ini, program tersebut sudah diikuti oleh 11.167 IKM di seluruh Indonesia.
Agus menilai peluang IKM untuk terus bergerak saat pandemi covid-19 terbuka lebar dengan adanya platform digital. Produk IKM lain yang juga didorong pemasarannya secara daring adalah fesyen muslim. Selain untuk mendukung para pengusaha yang mengalami penurunan penjualan, kampanye fesyen muslim di online marketplace juga bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara industri fesyen muslim di dunia.
"Program tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan konsumsi fesyen muslim nasional, sehingga sektor IKM tersebut berkontribusi tinggi, baik mengisi pasar domestik maupun menjadi yang terdepan di sektor industri fesyen muslim dunia," tutup Menperin.
Baca Juga: Inilah strategi berjuang pebisnis kuliner yang andalkan penjualan online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News