Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) berupaya memacu kinerja pasca mengalami penurunan performa keuangan pada semester I-2025. ADCP bakal mengoptimalkan penjualan unit yang tersedia (ready stock) dan kontribusi dari pendapatan berulang (recurring income).
ADCP meraup pendapatan usaha sebesar Rp 120,51 miliar pada paruh pertama tahun 2025. Menurun 34,56% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 184,16 miliar.
Pendapatan ADCP dari segmen properti anjlok 48,17% (yoy) dari Rp 124,67 miliar menjadi Rp 64,61 miliar. Penjualan properti berkontribusi 53,61% terhadap total pendapatan usaha ADCP pada semester I-2025.
Pada periode yang sama, segmen hotel menyumbang pendapatan sebesar Rp 54,22 miliar atau mengalami penurunan 6,99% (yoy). Sedangkan pendapatan dari segmen sewa meningkat 41,52% (yoy) menjadi Rp 1,67 miliar.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, perolehan laba anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) ini pun ikut tertekan. Laba bersih ADCP terjun dari Rp 17,34 miliar menjadi hanya Rp 32,70 juta hingga Juni 2025.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) Bayar Pinjaman Rp 74,59 Miliar ke Adhi Karya (ADHI)
Corporate Secretary Adhi Commuter Properti Bayu Purwana mengungkapkan, ada tiga faktor utama yang menekan pendapatan dan laba bersih ADCP. Meliputi dinamika penjualan unit properti yang sedang menurun, adanya pergeseran jadwal serah terima proyek, serta penyesuaian biaya operasional.
"ADCP tentu menargetkan kinerja lebih baik pada semester I-2025, meskipun secara tahunan, keadaan masih cukup menantang. Proyeksi pendapatan dan laba bersih 2025 masih dapat dijaga dengan peluang perbaikan pada semester kedua," kata Bayu kepada Kontan.co.id, Rabu (20/8/2025).
ADCP fokus melancarkan tiga strategi untuk memperbaiki kinerja pada semester II-2025. Pertama, ADCP bakal memacu penjualan unit ready stock, terutama pada proyek di Sentul dan Bekasi.
Kedua, penyelesaian proyek untuk memastikan delivery properti kepada konsumen. Ketiga, mendorong pemanfaatan aset idle untuk dapat berkontribusi pada perbaikan cashflow.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) Catat Pendapatan Usaha Rp 300,31 Miliar di 2024
Selain itu, ADCP juga akan menggenjot kontribusi dari segmen recurring income. Termasuk melalui optimalisasi pengelolaan area komersial, parkir, serta fasilitas pendukung untuk unit properti yang dikembangkan.
"Strategi jangka panjang ADCP adalah meningkatkan porsi recurring income serta berkolaborasi dengan para stakeholder agar kinerja lebih stabil di tengah fluktuasi pasar properti," imbuh Bayu.
Guna menopang strategi tersebut, ADCP menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 36 miliar. Fokus capex ADCP tahun ini dialokasikan untuk pengembangan proyek hunian, infrastruktur pendukung kawasan, serta investasi recurring income.
Realisasi capex ADCP hingga semester I-2025 masih mini, yakni sekitar Rp 1,9 miliar untuk memenuhi jadwal pembayaran lahan eksisting. Jumlah tersebut baru mencapai 5,27% dari total anggaran capex ADCP tahun ini.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi Rp 102 M hingga 2027
Sebagai kontributor utama, ADCP berharap kinerja pada semester II-2025 bakal terdongkrak oleh pertumbuhan pra penjualan (marketing sales). ADCP sedang mengejar pertumbuhan marketing sales sekitar 5% - 10% dibandingkan realisasi tahun 2024.
Namun, capaian pada semester I-2025 masih melandai, dengan meraih marketing sales sebesar Rp 195,3 miliar. "Mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian Juni 2024. Dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dinamika industri properti, efisiensi serta menurunnya daya beli masyarakat," terang Bayu.
Adapun, penopang penjualan ADCP pada semester I-2025 adalah kawasan ready stock di LRT City Bekasi – EG dan LRT City Sentul. Menurut Bayu, penjualan unit di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih cukup stabil.
Hanya saja, ada tantangan yang membayangi dari sisi permintaan maupun persaingan pasar. Termasuk suku bunga kredit perumahan yang cukup tinggi, serta daya beli konsumen yang menurun.
Secara pasar, permintaan relatif lebih terjaga untuk segmen menengah-atas, yang memiliki selektivitas tinggi dengan preferensi lokasi yang spesifik. Hal ini sesuai dengan sasaran produk ADCP, yang menyasar segmen menengah-atas dengan lokasi premium di area Jabodetabek, serta di area simpul transportasi massal.
Guna memacu penjualan, ADCP akan meningkatkan promosi melalui digital marketing. Strategi lainnya adalah berkolaborasi untuk program Home Ownership Program (HOP), mengoptimalkan kemitraan perbankan untuk menciptakan berbagai metode pembayaran bagi konsumen, serta mempercepat penyelesaian pembangunan dan pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD).
"ADCP juga memonetisasi persediaan lot untuk memperkuat arus kas dan mendukung pengembangan kawasan, serta mengembangkan recurring business di semua area untuk meningkatkan penjualan properti," tandas Bayu.
Selanjutnya: IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat, Simak Saham Rekomendasi Analis untuk Kamis (21/8)
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 21 Agustus 2025: Keuangan & Karier Leo Menjanjikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News