kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.354   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Penjualan Lahan Industri Jadi Penopang Kinerja Intiland Development pada Awal 2025


Rabu, 28 Mei 2025 / 14:22 WIB
Penjualan Lahan Industri Jadi Penopang Kinerja Intiland Development pada Awal 2025
ILUSTRASI. pho KONTAN/carolus Agus Waluyo/9/11/2017. Intiland Development(DILD) membukukan marketing sales sebesar Rp469,2 miliar pada kuartal I-2025, melonjak 84,7% secara tahunan.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan marketing sales sebesar Rp469,2 miliar pada kuartal I-2025, melonjak 84,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254 miliar.

Kontributor terbesar berasal dari segmen pengembangan kawasan industri yang membukukan penjualan sebesar Rp411,6 miliar, atau melonjak 400% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. 

Lonjakan ini didorong oleh penjualan lahan industri di Batang Industrial Park serta pergudangan di Aeropolis Technopark, Tangerang.

Direktur Utama Intiland Archied Noto Pradono menyatakan segmen kawasan industri menjadi salah satu pilar pertumbuhan utama bagi Perusahaan di tengah dinamika yang terjadi di industri properti. 

Menurutnya, peningkatan permintaan terhadap lahan didorong oleh kebutuhan ekspansi bisnis, perkembangan sektor manufaktur, serta meningkatnya investasi dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga: RUPST, Intiland Development (DILD) Umumkan Jajaran Komisaris dan Direksi Baru

“Kami melihat adanya peningkatan permintaan terhadap lahan industri, seiring dengan pertumbuhan investasi di sektor manufaktur dan logistik. Kami akan fokus dalam pengembangan segmen kawasan industri yang berdaya saing tinggi dengan menyediakan infrastruktur serta fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis,” ujar Archied, kepada media, Rabu (28/5). 

Perseroan saat ini mengembangkan dan mengelola dua kawasan industri yang strategis yaitu Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur dan Batang Industrial Park (BIP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Selain itu, Perseroan juga mengembangkan dan mengelola kawasan pergudangan Aeropolis Technopark, yang berlokasi di kawasan pengembangan terpadu Aeropolis, Tangerang.

Perseroan percaya potensi kawasan industri di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur.

“Kami optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional. Kami berusaha memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri yang mencari lokasi strategis untuk mengembangkan bisnis mereka,” kata Archied.

Maka dari itu, pengembangan kawasan industri akan masih menjadi sektor unggulan di masa mendatang. 

Potensi ini terutama berkat adanya dukungan dari Pemerintah serta meningkatnya kebutuhan lahan industri seiring dengan ekspansi bisnis sejumlah sektor industri.

Sementara itu, segmen mixed-use & high rise menghasilkan penjualan pemasaran sebesar Rp 35,7 miliar pada kuartal pertama lalu. Angka ini menyusut 33,4% dibandingkan Rp 53,5 miliar pada periode yang sama tahun 2025.

Begitu juga dengan segmen landed residensial yang menyusut hingga 81,4% menjadi Rp 22 miliar, dari semula Rp 118,3 miliar. 

Untuk ke depannya, DILD akan berupaya memaksimalkan penjualan di segmen segmen mixed-use & high rise serta residensal sampai tutup tahun nanti. 

Dengan demikian, target marketing sales yang sebesar Rp 2 triliun dapat tercapai di tahun ini. 

Baca Juga: Benteng Api Technic (BATR) Bagi Dividen Perdana Rp 4,23 Miliar

Selanjutnya: BEI Evaluasi Puluhan Konstituen Indeks Saham Syariah, Apa Saja yang Masuk dan Keluar?

Menarik Dibaca: Dorong Ekspor, Bank Mandiri Kerjasama Dengan LPEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×