kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan mobil lebih seret karena banjir


Sabtu, 14 Februari 2015 / 17:52 WIB
Penjualan mobil lebih seret karena banjir
ILUSTRASI. Produk alat kesehatan Solida yang dipasarkan PT Medika Maesindo Global saat pameran Hospital Expo di Jakarta.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kondisi pasar otomotif Indonesia tengah kurang bergairah di awal 2015. Perubahan iklim dari Desember 2014 ke Januari 2015 dikatakan yang jadi penyebab, tren mengendur diperkirakan masih berlanjut sampai Februari 2015.

“Penjualan ritel di pasar turun 20% dari Desember ke Januari, ini penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir. Saya tidak bicara tentang Daihatsu saja tapi keseluruhan pasar,” kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, setelah peluncuran New Sirion, di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).

Ada beberapa penyebab kondisi demikian, tutur Amelia, di antaranya harga mobil naik mulai Januari, pajak progresif, biaya produksi, dan penurunan diskon. Pada Desember, kebanyakan merek berusaha keras melepas semua stok ke konsumen dengan diskon besar, namun pada Januari diskon mengecil sementara harga jual naik.

Misalnya, croosover Terios kode VIN 2014 diberikan diskon Rp 20 juta, namun VIN 2015 hanya Rp 10 juta. “Konsumen lebih memilih wait and see,” imbuh Amelia.

Awalnya diperkirakan penyebab hilangnya minat beli masyarakat akan pulih pada Februari, namun sejak awal bulan cuaca hujan deras selama berhari-hari menimbulkan bencana banjir di Ibu Kota. Pasalnya, Jakarta dan sekitarnya merupakan lokasi terbesar pembelian mobil di Indonesia.

“Orang – orang sibuk ngurusin banjir. Saya cek credit application in di ACC (Asuransi Credit Companies – milik grup Astra) umumnya turun 10 persen, sementara di mobil bekas turun 5 persen. Itu artinya pembelian mobil baru lebih jatuh dibanding mobil bekas,” papar Amelia. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×