kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penjualan Polytron Naik 14% pada 2024 di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat


Selasa, 21 Januari 2025 / 16:57 WIB
Penjualan Polytron Naik 14% pada 2024 di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat
ILUSTRASI. Model memperlihatkan beberapa produk terbaru Polytron di Jakarta, Rabu (18/9/2024). PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2024 di tengah gempuran produk impor.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron mencatatkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2024. Pencapaian ini didorong oleh performa penjualan yang cukup baik dari beberapa kategori produk Polytron sepanjang tahun lalu.

Commercial Director Polytron Tekno Wibowo menyatakan penjualan Polytron pada tahun 2024 bertumbuh 14% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini cukup menggembirakan di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang menantang dan juga gempuran produk impor ke pasar domestik sebagai imbas dari kebijakan relaksasi impor. 

“Tahun lalu naik penjualan 14%. Kebetulan ekonomi gak terlalu bagus tapi kami bisa menyesuaikan produk kami dengan kebutuhan konsumen,” ungkap Tekno, dalam Media Gathering, Selasa (21/1). 

Dia memaparkan, kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat memang tidak begitu bagus di tahun lalu. Kendati demikian, masyarakat tetap melakukan “spending”, hanya saja ada perubahan prioritas dari barang yang mereka beli. 

Polytron dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan diversifikasi produk yang dimiliki.  Maka dari itu, Polytron bisa mencatatkan performa bisnis yang cukup baik pada tahun 2024. 

Direksi dan manajemen PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron di Jakarta.

“Concern kami ada tiga. Kesatu kualitas, kedua costnya harus cukup terjangkau, ketiga deliverynya harus tepat. Jadi saat kebutuhan konsumen seperti apa kita bisa memenuhi,” tambahnya.  

Di sisi lain, Polytron juga menilai kebijakan pemerintah yang merelaksasi impor cukup memberatkan bagi industri elektronik lokal. 

Pasalnya, kebijakan tersebut membuat barang jadi impor lebih mudah masuk ke pasar Indonesia, khususnya lewat e-commerce sehingga menciptakan persaingan yang tidak sehat.

“Buat Polytron yang penting kami bisa survive di pasar yang semakin ketat ini. Kami memberikan masukan ke pemerintah kalau ada yang mau masuk (ke Indonesia), jangan pakai barang jadi, harus diproduksi di Indonesia sehingga ada penyerapan tenaga kerja. Kami hanya bisa memberikan masukan,” jelasnya. 

Di tengah berbagai tantangan yang ada, Polytron tetap optimistis dapat bertumbuh minimal 10% pada tahun ini. 

Untuk mencapainya, Polytron telah menyiapkan beberapa produk baru yang akan dihadirkan selama 2025, seperti lemari es, LED TV, serta lini motor listrik baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×