Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semen nasional belum bisa mendongkrak penjualan pada tahun ini. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat volume penjualan semen sampai dengan kuartal III-2025 mengalami penurunan sekitar 2,4%.
Ketua ASI Lilik Unggul Raharjo mengungkapkan volume produksi semen mencapai 46,5 juta ton. Sedangkan volume penjualan semen di pasar dalam negeri baru menyentuh 45,67 juta ton dalam periode sembilan bulan 2025.
"Penjualan tidak sesuai ekspektasi karena di bawah tahun lalu untuk periode sampai kuartal ketiga, minus 2,4%," ungkap Lilik saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Laba Bersih Semen Baturaja Melompat 952% pada Semester I-2025, Ini Pendorongnya
Ada sejumlah faktor yang membuat penjualan semen menyusut. Pertama, kondisi ekonomi yang cenderung melemah dibandingkan tahun lalu. Kedua, proyek infrastruktur yang melambat akibat pemotongan anggaran.
Selain itu, Lilik menyoroti kejelasan eksekusi Program 3 Juta Rumah, yang sebelumnya diharapkan bisa mendongkrak industri semen di dalam negeri. "Programnya masih belum clear. Tadinya kami ekspektasi kalau program ini jalan, bisa mendongkrak sekitar 6 juta ton kebutuhan semen," terang Lilik.
Berbeda dari dalam negeri, penjualan ke pasar ekspor meningkat dengan level dobel digit. ASI mencatat ekspor semen menembus 920.000 ton hingga kuartal III-2025, atau naik sekitar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, ekspor produk klinker mengalami kenaikan 20%. Pasar ekspor semen antara lain menyasar Timor Leste dan Australia. Sedangkan pasar terbesar ekspor klinker adalah Bangladesh, Taiwan dan Austalia.
"Di negara tujuan, kebutuhan naik. Di samping ada negara yang kondisinya membuat produk dari Indonesia lebih kompetitif," imbuh Lilik.
Baca Juga: Strategi Semen Baturaja (SMBR) Ungkit Penjualan Semen pada 2025
Hanya saja, kontribusi ekspor masih mini, sehingga lonjakan volume penjualan ke luar negeri tidak berdampak signifikan bagi industri semen nasional. Pelaku industri semen belum melihat ada peluang yang bisa mendongkrak penjualan secara signifikan di sisa tahun ini.
ASI mengestimasikan penjualan untuk periode setahun penuh 2025 berpotensi turun sekitar 1,5% - 1,9% dibandingkan tahun lalu. Lilik berharap kebijakan dan kucuran stimulus dari pemerintah bisa memacu ekonomi dan pengerjaan proyek infrastruktur, sehingga turut mendongkrak permintaan semen.
"Kami berharap stimulus ekonomi bisa memacu kebutuhan semen. Kita lihat Oktober nanti. Tapi kami simulasikan full year tetap minus (penjualan menurun dibandingkan tahun lalu)," tandas Lilik.
Selanjutnya: Ajak Anak Rayakan Haloween dengan Nonton Film Horor Anak-Anak Ini
Menarik Dibaca: Ajak Anak Rayakan Haloween dengan Nonton Film Horor Anak-Anak Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News