Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar otomotif yang lesu turut menjangkiti kendaraan bekas (used car) mewah di segmen supercar. Gejala ini dirasakan oleh importir Prestige Image Motorcars.
Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim mengatakan, kondisi perekonomian yang sulit diprediksi di tengah pandemi corona (covid-19) membuat pasar memfokuskan alokasi pengeluaran rumah tangganya untuk membeli kebutuhan primer, sementara keperluan tersier untuk membeli mobil mewah bekas menjadi prioritas kesekian.
Di sisi lain, transaksi jual beli untuk kendaraan mewah bekas juga sulit dilakukan, sebab showroom-showroom penjualan juga berhenti beroperasi selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, penjualan Prestige Image Motorcars untuk lini kendaraan bekas anjlok hingga 90% lebih dibanding angka penjualan pada kondisi normal.
“Jadi stok yang ada tidak terjual dan kami juga memutuskan untuk tidak menambah stok mobil seken,” jelas Rudy saat dihubungi oleh Kontan.co.id pada Minggu, (19/7).
Baca Juga: Kejagung lelang online Supercar Ferrari 458 speciale Rp 10 miliar, siapa berminat?
Sedikit informasi, selain melakukan penjualan terhadap supercar impor, Prestige Image Motorcars memang melakukan penjualan supercar dari beraham merek. Unit kendaraan bekas yang dijual diperoleh dari trade in pembelian kendaraan baru dengan pelanggan, pembelian dari komunitas mobil, serta sumber-sumber lainnya.
Menurut Rudy, saat ini angka permintaan untuk supercar bekas sudah mulai pulih secara perlahan. Namun demikian, angka permintaannya masih jauh dari kata ideal, yakni sekitar 70% dari angka permintaan pada kondisi normal.
Perkiraan Rudy, pemulihan pasar ke titik normal untuk supercar bekas masih akan sulit tercapai. Selain persoalan pandemi yang belum menemui titik terang, tren penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) juga turut menjadi tantangan.
Maklum saja, pasokan supercar di Indonesia umumnya diperoleh dengan cara impor utuh alias completely built up (CBU), sheingga harga jualnya akan cenderung meningkat di saat nilai tukar dolar AS menguat terhadap mata uang rupiah.
Hal ini pada gilirannya akan turut mengerek harga jual supercar bekas. “Kalau mobil barunya jadi mahal, otomatis harga second-nya juga jadi mahal, otomatis pembelian menurun,” terang Rudy.
Menurut Rudy, Prestige Image Motorcars tidak mengejar target tertentu untuk penjualan lini kendaraan supercar bekas. Namun demikian, upaya untuk mengerek penjualan akan tetap dilakukan dengan menggencarkan pemasaran secara digital serta mencari pasokan supercar bekas dengan harga yang kompetitif untuk dijual kembali.
Baca Juga: McLaren berencana pangkas 1.200 karyawan akibat pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News