Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli
Soal harga avtur juga bukan menjadi masalah karena menurut Bayu, harga avtur dinilai masih berada pada tarif keekonomian baik dari supplier avtur, Pertamina, maupun bagi maskapai. “Saat seperti ini sebaiknya maskapai efisiensi dulu dan jangan terlalu ekspansif,” tambah Bayu.
Belum lagi berbagai perubahan yang ke depan bakal terjadi. Sumatra misalnya, bakal dilengkapi oleh jalan tol yang membentang dari selatan sampai utara. Tentu hal itu bakal berdampak bagi permintaan tiket pesawat.
Baca Juga: Menjadi gerbang utama Borobudur, Bandara YIA pekerjakan 60% tenaga lokal
“Pemindahan ibu kota juga bakal merubah skema industri penerbangan,” ujar Bayu.
Sampai akhir tahun, jumlah penumpang dinilai bakal tidak setinggi tahun lalu. Kendati ada musim libur di akhir tahun, tetapi Bayu memperkirakan gejala yang bakal terjadi mirip seperti lebaran tahun ini.
Artinya tidak banyak penambahan frekuensi dari maskapai karena walaupun permintaan meningkat di banding hari biasa, peningkatan itu sebesar tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News