kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Penundaan Implementasi B40 di Indonesia Menyebabkan Ketidakpastian Pasar Minyak Sawit


Jumat, 03 Januari 2025 / 16:09 WIB
Penundaan Implementasi B40 di Indonesia Menyebabkan Ketidakpastian Pasar Minyak Sawit
ILUSTRASI. Indonesia belum menerapkan kebijakan campuran biodiesel yang lebih tinggi yang direncanakan mulai 1 Januari 2025.KONTAN/Baihaki/21/10/2022


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia belum menerapkan kebijakan campuran biodiesel yang lebih tinggi yang direncanakan mulai 1 Januari 2025, karena para pelaku industri masih menunggu rincian teknis dari peraturan baru tersebut, yang menimbulkan kebingungannya di kalangan pedagang minyak sawit.

Pemerintah Indonesia sebelumnya berjanji untuk mewajibkan campuran biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% (B40), meningkat dari campuran 35% yang berlaku saat ini, yang akan dimulai pada 1 Januari 2025.

Pengaruh Terhadap Harga Minyak Sawit

Namun, hingga saat ini, kontrak minyak sawit berjangka untuk pengiriman Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 2,5% pada hari Kamis di level 4.336 ringgit (US$968,72) per ton metrik, seiring dengan ketidakpastian implementasi kebijakan B40.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Penerapan B40 Berlaku Penuh di Februari 2025

Sebelumnya, harga kontrak ini sempat naik sekitar 1,8% pada hari yang sama ketika mengikuti kenaikan harga minyak nabati di Dalian.

Rencana untuk meningkatkan campuran biodiesel oleh produsen minyak sawit terbesar di dunia ini turut mendorong kontrak minyak sawit Malaysia naik hampir 20% pada 2024, seiring dengan ekspektasi penurunan ekspor minyak sawit dari pesaing Indonesia.

Ketidakpastian di Sektor Energi dan Biodiesel

Hingga Kamis, Pertamina yang mengoperasikan jaringan stasiun pengisian bahan bakar terbesar di Indonesia, serta kelompok produsen biodiesel APROBI, menyatakan bahwa mereka masih menunggu dekrit resmi dari pemerintah sebelum memulai penjualan bahan bakar tersebut.

"Saat peraturan diterbitkan, akan ada waktu untuk bertransisi dalam penjualannya. Saat ini kami telah menyiapkan kilang Plaju dan Kasim untuk memproses B40," kata juru bicara Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.

Anggota APROBI tidak dapat menarik kontrak untuk distribusi biodiesel tanpa dekrit dari pemerintah, kata Sekretaris Jenderal APROBI, Ernest Gunawan.

Tantangan di Balik Kebijakan B40

Edi Wibowo, direktur bioenergi di Kementerian Energi, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia masih menunggu petunjuk lebih lanjut terkait B40, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Pejabat senior lainnya di Kementerian Energi juga tidak merespons pertanyaan terkait implementasi B40.

Para pengamat industri minyak sawit sebelumnya memperkirakan bahwa pelaksanaan kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap. Sementara itu, pedagang minyak sawit menunggu volume biodiesel yang akan dialokasikan oleh Indonesia kepada pengecer bahan bakar untuk memperkirakan dampaknya terhadap ekspor.

Baca Juga: Regulasi Disiapkan, Pemerintah Matangkan Implementasi B40

Dampak pada Ekspor dan Subsidi

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengatakan bahwa negara ini berencana untuk mengalokasikan 15,62 juta kiloliter (4,13 miliar galon) bahan bakar berbasis minyak sawit untuk B40 pada tahun 2025.

Para analis khawatir dengan rencana untuk hanya memberikan subsidi B40 untuk penggunaan non-industri, yang mewakili kurang dari setengah dari total permintaan domestik.

"Terdapat hambatan bagi sentimen positif di pasar karena (peserta pasar) masih belum yakin dengan keberhasilan kebijakan biodiesel B40 Indonesia," kata Anilkumar Bagani, kepala riset di broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai.

Selanjutnya: IHSG Naik Tipis 0,02% ke 7.164 Pada Jumat (3/1), TOWR, GOTO, ARTO Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Hujan Petir Guyur Daerah Ini, Simak Ramalan Cuaca Besok (4/1) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×