kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyerapan Ruang Ritel di Jabodetabek Diprediksi Kembali Pulih Tahun Ini


Rabu, 06 April 2022 / 19:23 WIB
Penyerapan Ruang Ritel di Jabodetabek Diprediksi Kembali Pulih Tahun Ini
ILUSTRASI. Colliers Indonesia memperkirakan, penyerapan ruang ritel di Jabodetabek bakal kembali pulih tahun ini.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerapan ruang ritel di berbagai pusat perbelanjaan di wilayah Jabodetabek diperkirakan kembali pulih tahun ini setelah terkoreksi tajam selama tahun 2020-2021.

Konsultan properti Colliers Indonesia menyebut, indikator ini terlihat dari pengembang yang mulai melakukan ekspansi di tengah kenaikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini.

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, ekspansi mal baru akan lebih aktif di kawasan Bodetabek. "Kenaikan kunjungan ke mal memberikan harapan akan tingginya transaksi. Hal ini membuat para pengelola mulai lagi lakukan ekspansi," ujar Ferry, Rabu (6/4).

Ia juga menemukan hal menarik bahwa mal kelas menengah atas dan mal kelas atas memiliki okupansi yang tinggi di kuartal I 2022 yakni sebesar 80%. Ini mal premium peka terhadap dinamika pandemi dengan melakukan pengelolaan mal khusus hingga melakukan promosi-promosi khusus. Pada kuartal II 2022 ini, okupansi diperkirakan akan meningkat.

Baca Juga: Inmendagri PPKM Jawa-Bali Terbaru Terbit, Mayoritas Wilayah Level 1 dan 2

Sementara itu secara keseluruhan, tingkat okupansi mal di Jabodetabek masih stabil dalam 3 bulan terakhir. Mal di Jakarta masih memiliki angka okupansi 70,2% sedangkan mal di area Bodetabek sekitar 69,8%.

Pada periode kuartal I 2022, tidak ada mal baru yang beroperasi di Jakarta. Alhasil, total pasok ruang ritel di Jakarta masih sekitar 4,89 juta meter persegi.

Sementara itu, mal Paradise Walk Serpong beroperasi dan menambah pasok akumulatif ruang ritel di Bodetabek menjadi 2,89 juta meter persegi.

"Lalu mengenai tarif sewa, ini cenderung tidak bergerak selama setahun terakhir, begitu juga dengan tarif biaya pemeliharaan. Ini antara lain karena pengelola mal cenderung menahan tarif sewa untuk mempertahankan penyewa agar tidak pindah atau setop beroperasi," sambungnya.

Tarif sewa berada di kisaran angka Rp 566.095 per meter persegi di Jakarta. Sedangkan, di Bodetabek masih sekitar Rp 384.121 per meter persegi. Senada, biaya pemeliharaan di Jakarta juga masih berada di angka Rp 150.000 per meter persegi, dan senilai Rp 116.594 per meter persegi.

Ferry memproyeksikan, mal atau pengelola ruang ritel dengan okupansi yang relatif tinggi bisa mematokĀ  harga sewa baru. Momentum bulan puasa dan lebaran tahun 2022 diyakini bakal membantu pemulihan berbagai pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta dan sekitarnya karena tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat pada periode tersebut.

"Momentum Lebaran akan perlahan membantu pulihnya sektor ritel," tuturnya.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Menganggarkan Capex Hingga Rp 2,9 Triliun Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×