kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pepsi dikabarkan hengkang, Asrim: Pertumbuhan industri minuman masih flat


Kamis, 03 Oktober 2019 / 20:36 WIB
Pepsi dikabarkan hengkang, Asrim: Pertumbuhan industri minuman masih flat
ILUSTRASI. Pepsi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar merek minuman soda global, Pepsi hengkang dari Indonesia membuahkan pertanyaan. Seperti apakah kondisi industri minuman tersebut, mengingat beberapa waktu belakangan pertumbuhannya cenderung melandai.

Selama ini minuman Pepsi diproduksi oleh anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP, anggota indeks Kompas100), PT Anugerah Indofood Barokah Makmur. Dimana ICBP diketahui memiliki kapasitas produksi minuman hingga 3 miliar liter per tahun.

Baca Juga: Ajinomoto menargetkan produksi pabrik di Karawang meningkat 20%

Menurut Triyono Pridjosoesilo, Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) dari segi pasar untuk segmen minuman soda cenderung tumbuh di bawah 5%. "Saya amati pasar segmen ini cenderung bertumbuh, mungkin (Pepsi) problemnya ada di strategi internal saja," sebutnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/10).

Adapun segmen minuman soda porsi permintaannya terbilang kecil, sekitar 3%-4% dari total volume penjualan minuman kemasan yang mencapai 33 miliar liter - 36 miliar liter per tahun.

Dari sisi minuman kemasan secara keseluruhan diakui Triyon memang mengalami perlambatan, dimana pertumbuhan sampai Agustus 2019 ini flat alias tidak naik atau pun turun.

"Kami melihat ritel tradisional melemah, padahal sektor tersebut menyumbang 60%-70% dari volume penjualan. Sedangkan penjualan ritel modern tumbuh, cuma tidak bisa mengompensasi saluran utama tadi," urai Triyono.

Baca Juga: Dikabarkan putus kerja sama dengan Pepsi, ini kata Indofood (ICBP)

Asrim sempat mematok pertumbuhan kisaran 3% di tahun ini, namun berkaca pada perolehan saat ini Triyono pesimistis bakal meraihnya. Ia enggan menyebutkan proyeksi terbaru, karena tengah mengkaji pasar dan produsen lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×