Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi produksi batubara hingga Oktober 2021 mencapai 512 juta ton atau setara 82% dari target tahun ini sebesar 625 juta ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, dari jumlah tersebut realisasi Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 110 juta ton atau 80% dari target sebesar 138 juta ton.
"Masih ada waktu dua bulan yang kami perkirakan nanti akhir tahun akan capai kurang lebih 96% dari target DMO tahun ini," ungkap Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (15/11).
Ridwan melanjutkan, sampai dengan Oktober 2021 tercatat ada 85 perusahaan yang sudah memenuhi komitmen DMO. Sementara ada 19 perusahaan yang komitmen DMO nya mencapai 20%-25%. Kemudian, ada 19 perusahaan dengan komitmen DMO dalam kisaran 15%-20%. Sementara itu, sebanyak 489 perusahaan masih komitmen DMO di bawah 15%.
Baca Juga: Penggunaan batubara mau dibatasi, emiten genjot diversifikasi
Ridwan memastikan, rekonsiliasi dengan perusahaan-perusahaan batubara bakal dilakukan pada pekan ketiga November 2021 untuk memastikan pemenuhan komitmen DMO.
"Kami akan bicara dengan mereka, mengingatkan kewajiban mereka dan mempercepat pemenuhan kewajiban ini," kata dia.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini menjelaskan, secara khusus pemenuhan DMO untuk ketenagalistrikan hingga Oktober 2021 sebanyak 93,2 juta ton. Jumlah tersebut meliputi kebutuhan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan Independent Power Producer (IPP).
"Total realisasi kebutuhan PLTU milik PLN sebanyak 55,5 juta ton, realisasi tertinggi pasokan batubara ke PLN terjadi pada bulan Maret lalu yaitu sebesar 6,6 juta ton," kata Zulkifli dalam kesempatan yang sama.
Zulkifli mengungkapkan, hingga akhir tahun nanti kebutuhan batubara untuk kelistrikan diprediksi akan mencapai 70,3 juta ton.
Selanjutnya: Hino Connect telah digunakan oleh 20.000 kendaraan dan lebih dari 7.000 customer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News