kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Per Oktober 2022, Penggilingan Tebu PTPN XI Telah Mencapai 109% Realisasi Tahun Lalu


Minggu, 09 Oktober 2022 / 07:45 WIB
Per Oktober 2022, Penggilingan Tebu PTPN XI Telah Mencapai 109% Realisasi Tahun Lalu
ILUSTRASI. Pekerja memperlihatkan produksi gula di PTPN XI Pabrik Gula (PG) Panji, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (23/8).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga awal bulan Oktober, pabrik gula di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara XI telah menggiling tebu mencapai 4,5 juta ton. Jumlah ini 109% di atas capaian tahun sebelumnya dan gula produksi sebesar 303.000 ton GKP.

Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja mengatakan, PTPN XI telah menggiling lebih dari 4,5 juta ton tebu atau 94% dari target dan 109% atau di atas realisasi tahun lalu yang hanya sebesar 4,1 juta ton. Pihaknya pun masih optimis untuk pencapaian target tahun ini.

"Kendala utama yang paling berpengaruh yakni perubahan iklim. Efek kemarau basah mengakibatkan pada penurunan produktivitas. Selain adanya penurunan jumlah luasan kebun tebu dengan berbagai penyebab, seperti alih fungsi hingga alih komoditas," ujarTulus dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Kamis (6/10).

Baca Juga: Petani Tebu Tak Yakin Swasembada Gula Tercapai pada 2025

Hujan yang turun pada saat musim panen tebu akan mempengaruhi tingkat kematangan buah, sekaligus berdampak terhadap pertumbuhan tebu. Intensitas hujan yang tinggi memacu tumbuhnya tunas dan anakan baru pada batang tebu yang siap panen, sehingga berpengaruh terhadap potensi kandungan rendemen tebu.

“Situasi anomali cuaca ini tidak mengurangi semangat kami mencapai target RKAP. Beberapa pabrik gula mampu mempertahankan potensi produktivitas. Sebagai contoh PG Djatiroto Lumajang dapat meraih rendemen 7,57% yang merupakan rendemen tertinggi se-pabrik gula PTPN Group," lanjut dia.

Sebanyak tujuh dari 13 pabrik gula yang telah menyelesaikan giling antara lain PG Soedhono, PG Poerwodadie, PG Kedawoeng, PG Gending, PG Assembagoes, Pradjekan dan PG Redjosarie. Sedangkan PG yang masih melanjutkan proses giling adalah PG Pagotan, PG Wonolangan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom dan PG Pandjie. PTPN XI memasang target menggiling sebanyak 4,8 juta ton tebu dan gula produksi sebesar 423.000 ton.

Baca Juga: Petani Tebu Khawatir Soal Rancangan Perpres Swasembada Gula

“Harapan kami target dapat tercapai di tahun ini, walau agak berat mengingat anomali cuaca yang menghancurkan potensi rendemen tebu. Komisaris tetap memberikan apresiasi atas capaian saat ini di saat kondisi berat manajemen mampu memberikan hasil terbaik, apalagi dalam bulan Oktober ini dilaksanakan spin off pabrik gula. PTPN XI melepas pabrik gula ke PT SGN sebagai Subholding Gula PTPN Group. Secara paralel PTPN XI juga mempersiapkan diri menuju Subholding Supporting Co yang merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis PTPN Group," terang Osmar Tanjung Komisaris Utama PTPN XI.

Menurut Osmar, pemisahan pabrik gula tersebut merupakan bagian komitmen PTPN XI bersama PTPN Group dalam mendukung pencapaian swasembada gula nasional. sebagai informasi, PTPN Group mempercepat implementasi program transformasi PTPN Group dengan melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×