kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbaiki kinerja, Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) andalkan segmen rumah subsidi


Jumat, 30 April 2021 / 17:25 WIB
Perbaiki kinerja, Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) andalkan segmen rumah subsidi
ILUSTRASI. Direktur Utama Ristia Bintang Mahkotasejati, Deddy Indrasetiawan saat paparan publik di Jakarta, Jumat (30/4).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) akan mengandalkan segmen perumahan untuk memperbaiki kinerja di tahun ini. Pasalnya, di tahun lalu pendapatan RBMS merosot hingga 73% yoy menjadi Rp 25,31 miliar dari yang sebelumnya Rp 94,39 miliar. 

Seiring turunnya penjualan, RBMS mencatatkan rugi neto tahun berjalan senilai Rp 45,42 miliar lebih tinggi dari 2019 senilai Rp 17,98 miliar. 

Direktur Utama Ristia Bintang Mahkotasejati, Deddy Indrasetiawan mengatakan sebagai upaya untuk memperbaiki rugi bersih, perusahaan akan mengandalkan proyek perumahan khususnya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Adapun kontribusi dari segmen perumahan diproyeksikan akan menjadi 75% di tahun ini dari yang sebelumnya hanya 50% di 2020. 

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) raih penghargaan Green Elite untuk penurunan emisi korporasi

Sebagai upaya mewujudkan target tersebut, Deddy memaparkan di tahun ini, RBMS melalui anak usahanya PT Alam Indah Selaras sedang mengembangkan proyek Alam Elok di Karawang. Proyek ini dibangun di atas tanah seluas 30 hektare. Perkembangan terkini, sedang dalam tahap pematang lahan yang dimulai pada kuartal I 2021. Adapun perizinan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah rampung. 

Nantinya pembangunan rumah dan infrastruktur lainnya dimulai pada kuartal II 2021 dan rencana dijual pada kuartal III 2021 mendatang. Adapun belanja modal yang disiapkan khusus untuk proyek Alam Elok senilai Rp 28 miliar. 

Selain mengembangkan proyek baru, RBMS juga akan melanjutkan penjualan di perumahan Alam Indah yang berlokasi di Karawang. Rumah dengan tipe 22.75 ini berhasil terjual sebanyak 41 unit di sepanjang 2020 dan pada kuartal I 2021 telah terjual 25 unit. 

"Kami optimistis dengan prospek bisnis rumah subsidi di Karawang karena dari tahun ke tahun pertumbuhan penyaluran dana FLPP selalu meningkat" jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (30/4). 

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) akan bagi dividen Rp 494 miliar dari laba tahun 2020

Mengintip laporan tahunan RBMS di keterbukaan informasi IDX, manajemen RMBS memaparkan di tahun 2020 pemerintah mencatatkan realisasi penyaluran dana FLPP senilai Rp 11 ,23 triliun untuk 109.253 unit rumah. Di tahun 2021, pemerintah mengalokasikan dana FLPP melalui PPDPP PUPR dengan target senilai Rp 19,1 triliun untuk 157.500 unit rumah. 

Berdasarkan data empiris tersebut, lanjut Deddy, RBMS melihat di sinilah pasar yang akan digali. Dia menegaskan, peluang ini adalah satu cara RBMS membalikkan rugi menjadi kembali positif. "Dengan penambahan kuota di tahun ini, kami memanfaatkannya dengan menjalankan proyek di Alam Elok," kata Deddy. 

Selain dari proyek perumahan subsidi, Ristia Bintang Mahkotasejati juga berharap kontribusi dari segmen hotel. Deddy mengungkapkan hotel Le Meridien Bali Jimbaran sudah mulai beroperasi. Pihaknya melihat prospek bisnis pada momentum libur lebaran tahun ini dan Juni 2021 mendatang bisa perlahan-lahan meningkatkan okupansi. 

Direktur RBMS, Nur Anisa Nusuqi memproyeksikan jika okupansi hotel bisa mencapai 50% maka pendapatan khusus dari segmen hotel bisa mencapai Rp 15 miliar hingga Rp 16 miliar di 2021.

"Adapun untuk kontribusi dari perumahan Alam Elok dengan target terjual hingga 300 unit, bisa berkontribusi ke pendapatan hingga Rp 45 miliar. Sehingga kontribusi akan dominan dari segmen perumahan," jelasnya. 

Baca Juga: Elnusa (ELSA) bukukan pendapatan Rp 1,8 triliun pada kuartal I 2021

Kendati sudah membidik target penjualan dari masing-masing segmen, Ristia Bintang Mahkotasejati masih enggan membeberkan target pendapatan dan laba di tahun ini. Pasalnya kontribusi dari hotel masih tergantung dengan kebijakan pemerintah perihal pembatasan mobilitas. 

Komisaris Utama RBMS, Richard R Wiriahardja menambahkan segmen hotel sangat tergantung pada kebijakan pemerintah Indonesia dan luar negeri.

"Jadi andaikan Indonesia memperbolehkan aktivitas pariwisata tetapi kebijakan di luar negeri tidak memperbolehkan adanya penerbangan internasional yang membawa turis, tentu kami tidak bisa berharap banyak," kata Richard. 

Selanjutnya: Petrosea (PTRO) akan bagikan dividen tunai sebesar Rp US$ 8 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×