kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbesar margin, harga BBM sulit turun


Kamis, 05 Februari 2015 / 10:20 WIB
Perbesar margin, harga BBM sulit turun
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan kartu debit pada toko alat musik di Tangerang Selatan, Jumat (18/2/2022). Masa Senja Kartu ATM Semakin Dekat, Ini Penyebabnya.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah sepertinya akan tetap mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) di level saat ini. Meskipun harga minyak mentah di pasar dunia turun, hasil evaluasi dua mingguan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan belum akan mengubah harga BBM.

Menteri ESDM Sudirman Said bilang, keputusan ini sudah ditetapkan dalam surat edaran menteri ESDM. Dengan tetapnya harga BBM, pemerintah akan mendapat keuntungan, tapi masyarakat juga tidak dirugikan. "Kita ingin kalau ada kelebihan dari harga akan mulai membangun cadangan," kata Sudirman, tanpa merinci, Selasa (3/2).

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya memiliki kepentingan lain mengapa tidak menurunkan harga BBM. Kepentingan itu adalah untuk meningkatkan cadangan BBM nasional.

"Pertamina, akan mendapatkan margin sedikit lebih besar," ujar Sofyan, Rabu (4/2). Kelebihan margin itulah yang nantinya bisa "ditabung" sebagai cadangan pertamina jika harga minyak kembali naik. Sebelumnya, memang pemerintah berencana membuat batas bawah harga BBM. Tetapi tidak dijelaskan apakah harga batas bawah itu, yang saat ini berlaku.

Seperti diketahui, harga BBM yang berlaku saat ini untuk jenis premium atau BBM beroktan 88 Rp 6.600 per liter, sedangkan untuk BBM jenis solar dihargai Rp 6.400 per liter.

Alasan lainnya adalah karena jika harga BBM kembali diturunkan, akan sulit jika dalam waktu dekat harga minyak dunia kembali naik. Konsekuensinya, harga BBM harus naik.

Bahkan, jikapun pemerintah menurunkan harga BBM tidak akan terlalu memberi dampak terhadap harga kebutuhan pokok. Berbeda ketika harga BBM naik, harga kebutuhan pokok akan langsung terkerek naik.

Sebelumnya DPR mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM. Mengingat harga BBM di negara lain sudah turun. Misalnya saja di Malaysia untuk harga BBM beroktan 95 saja harganya sudah Rp 5.970 per liter. Bandingkan dengan di Indonesia, harga BBM Pertamax Plus itu mencapai Rp 9.000 per liter.

Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) A. Prasetyantoko bilang, belum ada alasan untuk menurunkan harga BBM lagi. Soalnya, perubahan harga minyak sejak diturunkan pada tanggal 19 Januari hingga sekarang belum signifikan. Harga BBM bisa kembali turun jika harga minyak turun lebih dalam lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×