Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kemasan kertas diproyeksikan mengalami pertumbuhan signifikan dalam satu dekade ke depan. Hal itu seiring meningkatnya permintaan atas kemasan berkelanjutan, khususnya dari sektor e-commerce, makanan dan minuman, hingga industri manufaktur.
Untuk menjawab dinamika pasar sekaligus memperkuat rantai pasok, lebih dari 200 pelaku industri dari dalam dan luar negeri bakal ambil bagian di ajang WEPACK Southeast Asia 2025, yang akan berlangsung 29-31 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
WEPACK Southeast Asia menjadi pameran industri kemasan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini, pameran hadir lebih besar lewat kolaborasi dengan Indonesia International Paper Chain Industry Expo (Paper Chain Expo).
Keduanya akan menempati lokasi yang sama dan mempertemukan pelaku usaha dari sektor hulu hingga hilir mulai dari produsen kertas, penyedia mesin dan teknologi pengolahan, hingga perusahaan pengemasan akhir.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Industri Kemasan Nasional Justru Diliputi Ketidakpastian
“Industri kemasan kertas saat ini menghadapi tuntutan yang lebih kompleks, mulai dari kecepatan produksi, efisiensi, hingga keberlanjutan. WEPACK hadir sebagai platform strategis untuk membangun konektivitas dan kolaborasi lintas negara,” ujar Alex Wang, Vice President RX Greater China, penyelenggara acara dalam keterangan resminya, Minggu (27/7/2025).
Data industri menunjukkan, pasar global kemasan kertas diproyeksikan mencapai US$62,1 miliar pada 2035, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 4,1% sepanjang 2025–2035. Lonjakan ini didorong oleh pertumbuhan belanja daring, ekspansi logistik, dan meningkatnya permintaan pasar terhadap kemasan ramah lingkungan.
Nama-nama besar seperti Mosca, Dongfang Precision, Borregaard, J.S. Corrugating Machinery, Fosber Group, hingga Dinglong dipastikan akan meramaikan ajang ini. Para peserta akan memamerkan inovasi mesin, material ramah lingkungan, serta solusi digital yang mendorong efisiensi dalam proses manufaktur kemasan.
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Penjualan 10%, Begini Strategi Panca Budi Idaman (PBID) di 2025
Tak hanya pameran, acara ini juga dilengkapi dengan konferensi industri yang akan membahas peran teknologi digital dalam meningkatkan fleksibilitas dan kustomisasi di lini produksi, strategi pengurangan dampak lingkungan, serta tren kemasan halal yang berkembang di pasar Asia Tenggara.
Selain itu, sejumlah program interaktif seperti kunjungan ke pabrik lokal, forum diskusi bersama pakar industri, serta sesi business matching turut disiapkan penyelenggara untuk membuka peluang kemitraan lebih luas.
“WEPACK Southeast Asia dan Paper Chain Expo bukan sekadar ajang pameran, tetapi menjadi momentum penting untuk memperkuat struktur industri kemasan di Asia Tenggara. Kami ingin mendorong terciptanya rantai pasok regional yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Alex Wang.
Pameran terbuka untuk umum mulai pukul 10.00–17.00 WIB setiap harinya. Kehadiran para pelaku utama industri global diharapkan dapat membuka dialog baru, menjalin kerja sama strategis, dan mempercepat transformasi industri kemasan menuju era yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Baca Juga: Kemenkes Rancang Standar Kemasan Rokok, Begini Respons Pelaku Industri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
