Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Krisis politik yang berlanjut hingga mencapai bentrokan berdarah yang mengakibatkan ratusan korban tewas di Mesir sejak akhir Januari 2011, tak hanya berdampak pada perekonomian negara tersebut, namun juga terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Selama ini, beberapa komoditi ekspor dari Indonesia ke Mesir yang nilainya cukup signifikan diperoleh dari crude palm oil (CPO), kertas, ban dan mebel. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengakui, pasti akan ada gangguan pengiriman menyusul terusan Suez sebagai akses perdagangan di Timur Tengah sempat ditutup.
“Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan hal itu berdampak negatif bagi Indonesia,” katanya. Tapi, jika ketidakstabilan pemerintahan Mesir terus berlangsung lama sepanjang tahun ini, pasti hal itu akan mengganggu ekspor Indonesia dan kemungkinan akan mengalami penurunan.
Untuk itulah, Gusmardi belum bisa menargetkan nilai ekspor Indonesia ke Mesir tahun ini. "Saya berharap kondisi di Mesir bisa segera pulih sehingga tidak mempengaruhi ekspor kita," katanya.
Sekadar informasi, total transaksi perdagangan Indonesia-Mesir sepanjang 2010 sebesar US$ 900 juta. Sedangkan nilai impor Mesir ke Indonesia sebesar US$ 300 juta, artinya nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada 2010 surplus US$ 600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News