kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perikanan Indonesia (Perindo) Pastikan Ketersediaan Ikan Jelang Nataru


Kamis, 22 Desember 2022 / 14:11 WIB
Perikanan Indonesia (Perindo) Pastikan Ketersediaan Ikan Jelang Nataru
ILUSTRASI. Pengolahan produk ikan dan hasil laut siap ekspor oleh Perikanan Indonesia (Perindo).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo memastikan ketersediaan produk perikanan cukup guna memenuhi kebutuhan permintaaan konsumen menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Terbukti, stok ikan Perindo yang tersimpan dalam berbagai cold storage di seluruh Indonesia telah dijamin aman.

Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, perusahaan menjamin dapat memenuhi kebutuhan konsumen domestik maupun internasional saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Data stok produk perikanan di seluruh cold storage Perindo tercatat sebesar 673 ton. Komoditas unggulan yang tersimpan dalam cold storage tersebut antara lain ikan cakalang, ikan deho, tuna loin, gurita, ikan layang, ikan kembung, sotong, baby tuna, dan udang.

Baca Juga: Perindo Pasang Target Pendapatan Rp 679 Miliar di Tahun 2023

Stok ikan tersebut tersimpan di cold storage di beberapa lokasi kantor cabang Perindo seperti Jakarta, Sorong, Ambon, Bitung, Bacan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Makassar, Benoa, dan Pekalongan.

“Sesuai arahan Menteri BUMN, kami siap membantu ketersediaan bahan pangan saat menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru 2023 sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Sigit dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (22/12).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menginstruksikan perusahaan pangan yang tergabung dalam Holding BUMN ID FOOD untuk memonitor perkembangan ketersediaan bahan pokok jelang Nataru.

Pasalnya, tren kebutuhan bahan pangan saat akhir tahun akan mengalami peningkatan, sehingga BUMN harus hadir dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Sigit tidak menampik adanya peningkatan harga komoditas ikan namun tidak terlalu signifikan. Harga ikan diperkirakan naik 10% pada H-2 sebelum Natal hingga H-1 sebelum tahun baru karena meningkatnya permintaan.

Direktur Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny A. Subki juga membenarkan adanya kenaikan harga ikan sebelum Natal. Kendati demikian, harga ikan akan kembali normal saat tahun baru.

“Untuk menjaga pasokan dan harga komoditas ikan penting di masyarakat, khususnya H-2 sebelum natal dan H-1 sebelum Tahun Baru, maka pasokan ikan akan disuplai dari stok yang ada di cold storage dan produksi perikanan budidaya,” ungkap dia.

Berny melanjutkan prognosa ketersediaan ikan selama natal dan tahun baru di Indonesia mencapai 2,86 juta ton. Jumlah ini didasarkan pada estimasi produksi tangkap dan budidaya dengan memperhatikan pola musim penangkapan dan pola produksi budidaya.

Baca Juga: Indonesia Pengekspor Ikan Hias Tertinggi Ketiga di Dunia

Sementara itu, perkiraan kebutuhan ikan selama natal dan tahun baru sebesar 2,31 juta ton dengan komoditas perikanan yang paling diminati antara lain ikan kuwe, baronang, gurame, bawal laut, ikan ayam-ayam, dan udang.

Dengan demikian, prognosa pasokan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama natal dan tahun baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×