kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Perindo Pasang Target Pendapatan Rp 679 Miliar di Tahun 2023


Sabtu, 03 Desember 2022 / 18:48 WIB
Perindo Pasang Target Pendapatan Rp 679 Miliar di Tahun 2023
ILUSTRASI. Pengolahan produk ikan dan hasil laut siap ekspor oleh Perikanan Indonesia (Perindo).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju penghujung tahun 2022, PT Perikanan Indonesia (Perindo) sudah memasang target volume tangkapan maupun target nilai pendapatan untuk tahun 2023.

Perindo menargetkan volume tangkapan ikan sebanyak 16.000 ton ikan dengan nilai pendapatan Rp 679 miliar.

Hingga saat ini, Perindo telah menyiapkan fasilitas penting seperti cold storage untuk menjaga mutu dan kualitas ikan dalam jangka waktu yang panjang.

Setidaknya, cold storage yang dimiliki Perindo saat ini dapat menampung 5.700 ton ikan dengan cold storage yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Perikanan Indonesia Ekspor 10,8 Ton Ikan Tuna ke Jepang

Cold storage menjadi hal yang paling penting, kita juga punya APF (A Plus Freezer) untuk membekukan ikan. Di sini (Jakarta) kita ada 2500 ton kapasitas untuk cold storage,” kata Sigit kepada Kontan.co.id, Jumat (2/12).

Untuk ekspor, Sigit mengaku saat ini Perindo telah mendapatkan sertifikat penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) - A. Capaian ini merupakan hal positif mengingat Perindo dapat menembus ekspor Ikan ke Eropa yang dikenal cukup sulit untuk tembusnya.

“Kita sudah dapat sertifikat HACCP A yang dengan ini akan memudahkan kita untuk bisa ekspor ke negara-negara Eropa yang dikenal cukup sulit ditembusnya,” kata Sigit.

Sigit mengatakan, saat ini target pasar dominan masih berada di dalam negeri, sebanyak 90% penjualan ikan dilakukan di domestik. Sisanya 10% tangkapan dieskpor ke negara-negara lain.

Di tahun mendatang, Perindo menargetkan volume ekspor bisa meningkat 25%. Sebagai perusahaan BUMN, Sigit mengaku sudah menjadi tugas Perindo untuk dapat mengakomodir nelayan yang ingin menjual ikannya.

Dia bilang “Sebagai perusahaan BUMN tugas kita adalah off taker untuk nelayan, tidak boleh ada nelayan yang kesulitan untuk menjual ikannya, jadi kita akan membeli ikan-ikan nelayan ataupun nelayan bisa langsung kualitas Juan ke kita,” kata Sigit.

Baca Juga: Perindo Ekspor Chepalopod ke AS dan Jepang

Perindo juga saat ini tengah melakukan pengurusan terkait dengan penangkapan ikan terukur, dimana Perindo mencoba untuk bisa mendapatkan kuota dari Pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×