Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) optimistis bisa meraih laba bersih pada tahun ini. Pendorongnya adalah lonjakan penjualan yang mulai bisa dicatatkan pada laporan keuangan TRIN.
Sekretaris Perusahaan TRIN Riska Afriani mengungkapkan, sejak tahun 2020 emiten properti yang juga dikenal dengan nama Triniti Land ini belum dapat membukukan pendapatan. Hal ini karena implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72.
Merujuk ketentuan tersebut, pendapatan baru dapat dibukukan setelah dilakukan serah terima unit. Sedangkan pada tahun 2020 dan 2021, proyek yang digarap TRIN masih dalam tahap pembangunan.
Kondisinya berbeda pada tahun ini lantaran TRIN telah melakukan serah terima secara partial unit apartemen Collins Boulevard sejak Agustus 2022. Hasilnya, TRIN berhasil membukukan penjualan dan pendapatan sebesar Rp 129,92 miliar per kuartal ketiga 2022.
Baca Juga: Perintis Triniti (TRIN) Kantongi Restu Rights Issue, Patok Harga Rp 900 per Saham
Hasil itu meroket 5.405% dibandingkan penjualan dan pendapatan yang bisa dibukukan TRIN per kuartal ketiga 2021 senilai Rp 2,36 miliar. Dengan hasil ini, TRIN membalikkan kinerja dari rugi tahun berjalan Rp 34,75 miliar per kuartal ketiga 2021 menjadi laba Rp 1,59 miliar per kuartal ketiga 2022.
Hanya saja, merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, TRIN masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 11,01 miliar. Jumlah itu sudah terpangkas 46,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 20,47 miliar.
Sampai tutup tahun 2022, Riska memproyeksikan TRIN mampu membukukan kinerja positif. "Kami optimis TRIN dapat membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan hingga akhir tahun. Seiring serah terima unit Collins Boulevard yang masih terus dilakukan," kata Riska kepada Kontan.co.id, Selasa (20/12).
Baca Juga: Genjot Bisnis Pada 2023, Emiten Properti Siapkan Strategi
Berbarengan dengan itu, TRIN juga terus menggenjot pendapatan pra-penjualan (marketing sales). Hingga bulan November, TRIN mengantongi marketing sales sebesar Rp 870,3 miliar.
Raihan itu sudah meningkat hingga 170% dibanding marketing sales TRINS di sepanjang tahun 2021 lalu. Jika dibandingkan target tahun ini, marketing sales per November sudah mencapai 96,7% dari target Rp 900 miliar sepanjang 2022.
Adapun kontributor terbesar terhadap marketing sales TRIN adalah proyek terbaru di Sequoia Hills - Sentul yang menyumbang 51,2% atau sekitar Rp 446 miliar. Disusul oleh Collins Boulevard dengan Rp 225,8 miliar atau berkontribusi 25,9%.
Riska menambahkan, untuk tahun 2023, TRIN fokus pada tiga strategi utama. Pertama, melakukan pengembangan untuk jenis proyek landed house dan modern business park. Kedua, ekspansi ke growth area di luar Jabodetabek.
Ketiga, menambah landbank dan proyek baru melalui strategi kemitraan dan sistem kolaborasi dengan pemilik lahan. "Saat ini kami juga sedang fokus melakukan pengembangan untuk proyek yang sedang berjalan," imbuh Riska.
Proyek-proyek tersebut meliputi Collins Boulevard Tower II - Tangerang dan Marc's Boulevard - Batam. Kemudian ada proyek baru TRIN yakni Sequoia Hills - Sentul, Holdwell Business Park - Lampung dan Tanamori - Labuan Bajo.
Selasa (20/12), saham TRIN ditutup melesat 21,90% ke harga Rp 334. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat pergerakan saham TRIN membentuk white marubozu dengan kenaikan volume signifikan.
Kondisi ini bisa memvalidasi sinyal rebound lanjutan. "Hal tersebut sejalan dengan MFI dan Stochastich RSI yang sudah meninggalkan fase losing momentum," ungkap Alrich kepada Kontan.co.id, Selasa (20/12).
Pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk speculative buy saham TRIN pada area Rp 336, dengan target harga Rp 404. Stoploss jika berbalik menurun hingga ke level Rp 300 per saham.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyoroti, TRIN punya fundamental apik dengan kinerja keuangan yang cemerlang. "Penerapan ketentuan penyajian akuntansi membuat kenaikan kinerjanya baru signifikan saat ini," imbuh Cheril.
Sebagaimana yang dihadapi oleh industri properti secara umum, tantangan TRIN pada tahun depan adalah efek kenaikan suku bunga acuan dan dinamika kondisi makro ekonomi. Saham TRIN masih layak dikoleksi dengan target harga Rp 398 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News