Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Di Sumatera Tengah dan Jawa Timur, misalnya, PGAS telah mengambil langkah untuk mengganti pasokan gas dari LNG dengan memanfaatkan fasilitas terminal LNG di Lampung, sehingga pasokan gas melalui jalur South Sumatera West Java (SSWJ) tetap stabil.
Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan pertumbuhan gas bumi, PGAS pun tengah membangun LNG Terminal di Teluk Lamong, Surabaya. Pembangunan LNG Terminal berkapasitas 40 BBTUD ini terbagi dalam tiga fase, yang ditargetkan bisa beroperasi akhir tahun 2019, dan akan rampung secara keseluruhan pada tahun 2023 mendatang.
Di samping itu, Syahrial mengungkapkan bahwa PGAS sedang dalam tahap diskusi dengan PLN untuk mengembangkan skema small scale LNG. Rencana PGAS lainnya ialah optimalisasi Lapangan Arun.
Baca Juga: Dinilai bisa menghambat ekspor alas kaki, Aprisindo tolak kenaikan UMSK tahun 2020
"Milestone kami ke depan juga melakukan optimasi lapangan Arun sebagai LNG Hub di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestik dan regional, untuk kawasan Indonesia tengah dan timur," ungkap Syahrial.
Di ranah global, Syahrial menyebut, PGAS telah memiliki potensial demand dan tengah menjajaki potensi investasi infrastruktur LNG. "Seperti LNG receiving terminal, shipping, dan lainnya," sambung Syahrial.
Sayang, Syahrial enggan untuk memberikan bocoran anggaran investasi yang disiapkan PGAS guna menyiapkan infrastruktur LNG ini. "Terkait dengan nilai Investasi di sektor LNG, masih dalam tahap kajian," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News