Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 Unit 1 resmi beroperasi secara komersial atau commercial on date (COD) pada pekan lalu. Dengan kapasitas sebesar 2x1.000 megawatt (MW), PLTU berbasis batubara ini diklaim sebagai PLTU terbesar di Indonesia.
PLTU ini terdiri dari dua unit dan berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang Banten.
Baca Juga: Rehabilitasi kawasan hutan, Jawa Satu Power jalin kerjasama dengan Perhutani
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menyampaikan, PLTU Jawa 7 Unit 1 merupakan PLTU batubara pertama di Indonesia yang mengaplikasikan teknologi boiler ultra super critical (USC).
Teknologi USD disebut mampu meningkatkan efisiensi pembangkit sebanyak 15% lebih tinggi ketimbang pembangkit non USC, sehingga mampu menurunkan biaya bahan bakar per kWh. Efisiensi tersebut juga merupakan mitigasi atas penurunan emisi gas rumah kaca.
Agung menjelaskan, kelebihan lain dari PLTU Jawa 7 adalah pengoperasiannya menggunakan Sea Water Fuel Gas Desulfurization (SWFGD). Sistem ini dipandang ramah lingkungan. Pasalnya, penyaluran batubara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 kilometer sehingga tidak ada batubara yang tercecer.
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) Bakal Lebih Ekspansif
PLTU tersebut menggunakan bahan bakar batubara dengan nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal/kg. “Nantinya pengoperasian PLTU Jawa 7 akan membutuhkan pasokan batubara sebanyak 7 juta ton per tahun dengan beroperasinya dua unit,” ungkap Agung seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (16/12).
Agung juga menjelaskan, PLTU Jawa 7 akan mengalirkan listrik untuk sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja sebesar 500 kV. Dengan begitu, PLTU ini dapat menopang beban puncak sistem Jawa-Bali yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Proyek independent power producer (IPP) Jawa-1 telah mencapai 45,5%
Catatan Agung, tahun ini beban puncak sistem listik Jawa-Bali mencapai 28.000 MW atau meningkat dari posisi tahun lalu sebesar 27.000 MW.
Pemerintah sejatinya terus mendorong proyek pembangkit listrik agar program peningkatan kapasitas listrik hingga 35.000 MW dapat dipercepat.
“Kami targetkan PLTU Jawa 7 Unit 2 akan beroperasi pada tahun 2020 nanti sehingga bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif,” tandas Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News