Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Dion mengatakan, jika Permen PLTS Atap sudah dapat diimplentasikan dan ada permintaan lebih dari pelanggan, pihaknya sudah memesan PLTS dari sekarang. Mengingat, saat ini harga panel mulai naik dan prediksinya harganya akan naik sampai 6 bulan ke depan. "Maka kami pesan duluan dengan harga sekarang," ujarnya.
Saat ini SUN Energy bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan SNI. Saat ini pihaknya sudah mendapatkan satu SNI dan rencananya akan menambah empat SNI lagi di tahun depan.
Rekomendasi untuk pemerintah
Fabby Tumiwa menambahkan, AESI menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah supaya implementasi EBT, khususnya untuk PLTS Atap dapat berjalan lancar. AESI merekomendasikan Presiden Jokowi memberikan pernyataan terbuka mendukung PLTS Atap sebagai simbol dukungan terhadap energi terbarukan. Apalagi istana Presiden juga sudah terpasang PLTS Atap.
Kemudian, lanjut Fabby, Presiden menginstruksikan agar semua pimpinan Kementerian/Lembaga, pimpinan daerah untuk melaksanakan ketentuan Perpres Nomor 22 Tahun 2017, bahwa 30% luasan atap gedung pemerintah harus dipasang PLTS.
Seiring dengan itu, AESI juga meminta pemerintah segera implementasikan Permen ESDM PLTS Atap. "Cabut semua ketentuan yang menghalangi perizian untuk mendapatkan ijin IUPTLS di OSS untuk instalasi PLTS Atap di atas 500 kW," tegasnya.
Terakhir, AESI merekomendasikan, meter expor-impor (Exim) diberikan gratis kepada pelanggan PLN yang akan memasang PLTS Atap. Selama ini exim meter sukar didapat dan cukup mahal, tidak ada standar harga untuk mendapatkan ini dari PLN.
Selanjutnya: Masih ada proyek terkendala, begini upaya pemerintah genjot EBT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News