kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Permintaan Global Melemah, Ekspor Batubara Indonesia Tertekan hingga 2026


Selasa, 29 Juli 2025 / 05:45 WIB
Permintaan Global Melemah, Ekspor Batubara Indonesia Tertekan hingga 2026
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batu bara berada di Perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Selasa (16/7/2024). Permintaan batubara global diperkirakan stagnan dalam dua tahun ke depan setelah mencatat rekor tertinggi pada 2024.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

Penurunan permintaan batubara Indonesia dari China akibat adanya peningkatan produksi dalam negeri tirai bambu tersebut, diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun ini atau paling lama hingga tahun 2026.

IMA mencatat volume ekspor batubara Indonesia sepanjang tahun ini akan terkoreksi di angka 500 juta ton atau lebih rendah dari total ekspor batubara sepanjang tahun 2024 lalu yang sebanyak 555 juta ton.

"Hingga akhir tahun 2025, tentu total ekspor kita akan turun dibandingkan realisasi ekspor 2024. Pemerintah juga sudah memproyeksikan dalam target 2025, dimana produksi 739 juta ton dan ekspor 500 juta ton," ungkap Hendra.

Baca Juga: Ekspor Batubara Indonesia Periode Januari-Mei 2025 Turun, Apa Sebabnya?

Jika dibandingkan, tahun ini target produksi batubara Indonesia berada di angka 739 juta ton atau lebih rendah 11,6% dibandingkan produksi sepanjang tahun 2024 lalu sebesar 836 juta ton.

Dari sisi target ekspor juga terkoreksi, turun 9,9% dengan target penjualan ekspor 500 juta ton dibandingkan ekspor sepanjang tahun lalu sebesar 555 juta ton.

Lebih lanjut, Hendra menambahkan, saat ini China lebih berpihak pada batubara kalori tinggi dibandingkan batubara kalori menengah-rendah untuk diimpor.

Indonesia juga mengalami persaingan dengan eksportir batubara Mongolia dan Rusia, didukung oleh masalah logistik yang sudah mulai teratasi.

Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Ekspor Batubara ke India Aman Meski Konflik Memanas

"Beberapa waktu terakhir ini impor China dari Mongolia dan Rusia, yang juga berbatasan dengan mereka. Masalah logistik dengan Mongolia sudah cukup teratasi, Rusia juga menjual harga yang cukup kompetitif untuk buyer China," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×